Kenali Gangguan Kepribadian Ambang, Gejalanya Mirip Bipolar

Senin, 31 Agustus 2020 | 08:25 WIB
Kenali Gangguan Kepribadian Ambang, Gejalanya Mirip Bipolar
Ilustrasi depresi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gangguan kepribadian ambang atau GKA merupakan istilah yang tak sepopuler penyakit mental lain seperti bipolar atau skizofrenia. Namun, seperti masalah mental lainnya, GKA juga bisa mengganggu sistem kehidupan pengidapnya.

"GKA adalah salah satu bentuk kepribadian yang ditandai dengan tidak stabilnya hubungan sosial (khususnya hubungan interpersonal), citra diri, adanya ketidakmampuan mengendalikan emosi, seringkali bersikap impulsif, dan kerap berperilaku merusak diri sendiri," jelas spesialis kejiwaan dr. Sylvia Detri Elvira, SpKJ(K) dalam webinar, Minggu (30/8/2020).

Menurut Sylvia, kondisi GKA umumnya tidak banyak diketahui atau disadari oleh pengidap maupun lingkungan terdekatnya. Gangguan mental tersebut akhir-akhir ini sering dijumpai dalam praktik klinis dan juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada remaja dan dewasa muda.

Pada populasi umum terdapat 2 persen orang dengan gangguan kepribadian ambang (ODGKA). Sebanyak 10 persen ditemukan pada pasien rawat jalan dan 20 persen pada pasien rawat inap. Sekitar 70 persen ODGKA melakukan perilaku merusak diri sendiri dan 8 persen sampai 10 persen meninggal akibat bunuh diri. 

Baca Juga: Kim Kardashian Blak-blakan Ungkap Kesehatan Mental Sang Suami, Kanye West

Menurut Sylvia, GKA seringkali disalah artikan dengan bipolar. Sebab emosinya yang tidak stabil dan mudah berubah-ubah dalam waktu singkat. 

"Orang dengan GKA membutuhkan bantuan segera, karena seringkali melakukan tindakan menyakiti dan atau membahayakan diri sendiri untuk mengatasi rasa kosong atau  hampa yang dialami. Keadaan ini yang juga membuat orang dengan GKA sering mengunjungi unit-unit gawat darurat rumah sakit," papar staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut.

Lantaran populasinya yang tak sedikit namun pengetahuan masyarakat mengenai GKA masih rendah, Sylvia bersama rekannya sesama rekan pengajar, Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ(K), meluncurkan buku dengan judul “Mengenal dan Menyikapi Gangguan Kepribadian Ambang”.  

Buku tersebut membahas pengertian, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahan, juga hal yang harus dilakukan bila mengetahui seseorang mengalami Gangguan Kepribadian Ambang.

"Dengan mempelajari tanda dan gejala GKA, diharapkan dapat mengantisipasi seandainya ia atau teman atau kerabatnya mengalami kondisi tersebut. Agar dapat secara lebih dini mencari pertolongan medis, dengan demikian fungsinya dalam kehidupan sehari-hari dapat pulih kembali,” ujar Sylvia. 

Baca Juga: Kanye West Disebut Alami Episode Bipolar, Bagaimana Ciri-cirinya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI