Dicabut Lagi dari Tanaman Obat, Bagaimana Risiko Ganja untuk Kesehatan?

Minggu, 30 Agustus 2020 | 13:19 WIB
Dicabut Lagi dari Tanaman Obat, Bagaimana Risiko Ganja untuk Kesehatan?
Ilustrasi ganja sebagai bantuan medis (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mencabut Surat Keputusan Nomor 184/KPTS/HK.140/M/2/2020 yang di dalamnya terdaftar ganja atau Cannabis sativa masuk ke dalam komoditas tanaman obat. Padahal putusan memasukkan ganja pada tanaman obat tersebut baru disahkan pada Februari 2020 lalu.

Alasannya, pihaknya bakal mengkaji kembali dengan melibatkan sejumlah lembaga yang berkaitan dengan penggunaan ganja. Dalam dunia kesehatan, ganja memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Melansir dari Medical News Today, berikut adalah beberapa risiko penggunaan ganja secara umum, antara lain: 

Masalah kesehatan mental

Baca Juga: Mentan Cabut Keputusan Ganja Masuk Komoditas Tanaman Obat, Ini Alasannya

Penggunaan ganja setiap hari diyakini memperburuk gejala gangguan bipolar. Namun, laporan National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak memiliki riwayat bipolar tidak terlalu terpengaruh oleh penggunaan ganja. 

Bukti penelitian menunjukkan bahwa pengguna ganja biasa membuat orang lebih cenderung mengalami pikiran untuk bunuh diri dan peningkatan risiko depresi. Penggunaan ganja juga cenderung meningkatkan risiko psikosis, termasuk skizofrenia. 

Kanker testis

National Academies of Sciences menemukan beberapa bukti yang menunjukkan peningkatan risiko subtipe seminoma kanker testis yang tumbuh lambat akibat penggunaan ganja.

Ilustrasi ganja. (Shutterstock)
Ilustrasi ganja. (Shutterstock)

Penyakit pernapasan

Baca Juga: Mentan Tetapkan Ganja Sebagai Tanaman Obat

Sebuah studi tahun 2014 yang mengeksplorasi hubungan antara penggunaan ganja dan penyakit paru-paru menunjukkan bahwa merokok ganja dapat menyebabkan kanker paru-paru. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Pulmonary Medicine.

“Berhati-hatilah terhadap penggunaan ganja berat secara teratur," catat para peneliti.

“Tetapi penggunaan ganja sebagai obat-obatan kemungkinan tidak berbahaya bagi paru-paru dalam dosis kumulatif rendah,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI