Suara.com - Banyak perempuan memilih menggunakan produk kecantikan yang mengandung vitamin C lantaran dipercaya bisa mencerahkan kulit. Karena alasan itu pula sebagian kaum hawa tertarik melakukan perawatan kulit dengan suntik vitamin C.
Padahal treatment suntik vitamin C tidak dianjurkan oleh dokter kulit lantaran dosisnya dinilai berlebihan.
"Suntik vitamin C itu biasanya menggunakan vitamin C 1000 miligram. Lucunya mereka suka menggunakan per dua minggu, itu gak masuk akal. Karena tubuh kita butuhnya hanya sedikit," kata Spesialis kulit dan kelamin dr. Imelda T. Pardede M. Gizi, Sp.KK dikutip dari IGTV Perdoski, Sabtu (29/8/2020).
Imelda menjelaskan bahwa tubuh manusia umumnya hanya memerlukan 100-200 miligram vitamin C per hari. Sedangkan suntik vitamin C bisa membuat kandungannya berlebih dalam tubuh.
Baca Juga: Bukan Vitamin C, Begini Cara Obati Sariawan Agar Cepat Sembuh
Sementara sifat vitamin C larut dalam air, sehingga jumlahnya yang berlebih akan dikeluarkan lagi melalui ginjal dan dalam bentuk urine.
"Vitamin C itu asam. Kondisi asam kalau tidak dibarengi dengan pola diet yang benar nanti cenderung membuat akumulasi partikel-partikel di ginjal. Jadi, harus hati-hati," ujar Imelda.
Jika suntik vitamin C dilakukan rutin dan dalam waktu lama, menurut Imelda bisa berdampak buruk. Salah satunya, tubuh jadi tidak bisa mendeteksi dosis rendah dan seolah-seolah merasa selalu dalam kondisi defisiensi atau kekurangan vitamin C.
"Karena selama ini yang masuk 1000, akhirnya ia ambang serapannya meningkat. Misal dia hanya konsumsi vitamin C 500, tubuh tidak bisa deteksi ada vitamin C yang cukup. Maka akan tetap muncul gejala defisiensi. Jadi, tidak dianjurkan dilakukan rutin. Tanya dulu ke dokter, perlu nggak. Konsumsi secukupnya aja," pungkasnya.
Baca Juga: Pasien Maag Kurangi Vitamin C dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya