Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC US) mengklarifikasi pedoman baru yang mereka keluarkan mengenai tes virus corona bagi orang tanpa gejala.
Pedoman terbaru yang dirilis pada Senin (24/8/2020) kemarin ini pun mendapat sejumlah kritikan dari dokter, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam pernyataannya, Direktur CDC Robert Redfield mengatakan bahwa siapa saja yang membutuhkan tes masih bisa melakukannya, meski tidak semua orang yang ingin harus mendapatkannya.
"Tes dimaksudkan untuk mendorong tindakan dan mencapai tujuan kesehatan masyarakat tertentu. Setiap orang yang membutuhkan tes Covid-19, bisa mendapatkan tes," kata Redfiled, dilansir Fox News.
Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Sebut 11 Karyawan Telkom Bogor Positif Virus Corona
Namun, ia menambahkan, setiap orang yang ingin melakukan tes tidak selalu membutuhkannya, kuncinya adalah melibatkan komunitas kesehatan masyarakat yang dibutuhkan dalam membuat keputusan dengan tindak lanjut yang sesuai.
Artinya, sebelum seseorang melakukan tes, setidaknya ia berkonsultasi dengan petugas kesehatan terlebih dahulu.
Pernyataan ini muncul setelah banyak pejabat kesehatan mengkritik pedoman tes virus corona.
Panduan baru tersebut dinilai berbanding terbalik dengan rekomendasi mereka sebelumnya bahwa orang yang sudah berada dalam jarak 1,8 meter dari orang yang terinfeksi selama lebih dari 15 menit harus dites, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.
Ke depan, CDC mengatakan akan menempatkan penekanan pada tes individu dengan gejala penyakit, individu yang terpapar seacra siginifikan, dan populasi yang rentan.
Baca Juga: Bisakah Seorang Tertular Virus Corona Saat di Kabin Pesawat? Ini Kata Ahli
CDC menambahkan, siapa pun yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mengidap Covid-19 harus memantau gejalanya, mengambil tindakan pencegahan khusus untuk melindungi yang rentan, memakai masker, menjaga jarak setidaknya 1,8 meter dari orang lain, mencuci tangan, dan berbicara dengan perawatan kesehatan.