Suara.com - Penerapan protokol kesehatan kini menjadi bagian dari aktivitas harian. Orang-orang perlu memakai masker saat berada di ruang publik, rajin cuci tangan hingga menerapkan jarak fisik.
Meski begitu, banyak orang masih mengalami ketidaknyamanan dalam menerapkan protokol kesehatan. Beberapa hal mengganggu seperti kacamata berembun saat memakai masker pun dapat membuat jengkel.
Seperti dilansir dari USA Today, berikut masalah saat menerapkan protokol kesehatan yang membuat jengkel, sekaligus dengan cara mengatasinya.
1. Kacamata berembun
Baca Juga: Era New Normal, Model Seksi Ini Cuma Punya Satu Jawaban Tentang Masker
Hal ini kerap dialami pengguna kacamata. Sebab ketika memakai kacamata dan masker, kelembapan dari masker terdesak naik mengenai kacamata. Inilah yang membuatnya berembun.
Kuncinya sebenarnya ada di jenis masker yang sedang dipakai. "Masker dengan penahan kawat di bagian atas, seperti masker bedah, lebih baik karena Anda bisa mendapatkan segel yang lebih rapat di bagian atas agar kelembaban tidak naik," kata Christopher Clark, dosen di Indiana University School of Optometry.
Terlepas dari masker Anda memiliki penahan kawat atau tidak, cara terbaik untuk memakai masker agar tidak menimbulkan embun adalah membentuk dan merapatkannya dulu ke wajah, baru memakai kacamata. Jika perlu, bawa selalu penyeka kacamata.
2. Jerawat
Ketika masker bergesekan dengan kulit, itu dapat menyebabkan jerawat, kata Lawrence Mark, seorang profesor dermatologi di Indiana University.
Baca Juga: Manfaatkan Pandemi, Pelaku Curas di Jogja Ganti Masker untuk Kecoh Polisi
Iritasi ini, atau mekanisme jerawat, dapat menyebabkan gangguan pada folikel rambut di mana kelenjar minyak Anda berada dan menyebabkan "maskne".
Salah satu cara untuk mencegah folikel rambut tersumbat adalah dengan menggunakan pembersih wajah yang baik dan pelembap. Pastikan untuk cari produk pelembap ringan sehingga tidak menyumbat pori-pori.
Sering mencuci masker dari kain juga bisa membantu. Jadi, meski masker wajah bisa menyebabkan jerawat, itu bukan alasan untuk tidak memakainya.
3. Masker sering bergeser
Jika masker wajah Anda terus jatuh di bawah hidung, itu tandanya masker Anda terlalu longgar. Ini berarti perlu diganti.
Solusi tercepat dan termudah untuk menyiasatinya adalah dengan membuat simpul pada loop telinga masker yang terlalu besar.
Anda juga dapat mencoba masker dengan loop telinga yang dapat disesuaikan. Masker wajah ini telah diikat sebelumnya dengan simpul atau kunci kabel yang membuat tali pengikat di telinga Anda lebih mudah dipasang.
4. Sakit di belakang telinga
Seringnya penggunaan masker mungkin membuat telinga terasa sakit. Jika ini masalahnya, Anda pasti ingin mengaitkan lingkaran masker ke sesuatu selain telinga Anda.
Untungnya, sekarang ada beragam jenis masker dan pengaitnya. Beberapa model masker memungkinkan lubang mengait ke tali yang berada di bagian belakang kepala.
Pilihan lainnya adalah menghindari masker yang menggunakan tali elastis. Gantinya, gunakan pengikat kain longgar. Ada lagi cara hemat, yakni coba kencangkan kedua lubang masker ke penjepit kertas di belakang kepala Anda. Bisa juga kaitkan tali masker di sanggul rambut atau kuncir.
5. Kulit tangan kering
Keseringan mencuci tangan mungkin membuat kulit tangan Anda kering dan kasar. Solusinya, seringlah juga pakai pelembap.
Meskipun tidak mungkin menggunakan pelembap setiap kali setelah mencuci tangan, orang harus mencoba menggunakannya beberapa kali sehari untuk mengunci kelembapan. Terlebih mereka yang memiliki kulit sensitif.
"Saya lebih suka mencuci tangan dengan sabun lembut dan air setiap kali karena alkohol benar-benar menyebabkan iritasi utama," kata Mark.
Selain memakai pelembap, penggunaan sabun pembersih untuk kulit sensitif yang lembut dapat menjadi andalan.