Viral Bayi Meninggal setelah Diberi Inamid, Obat Apa Itu?

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 07:04 WIB
Viral Bayi Meninggal setelah Diberi Inamid, Obat Apa Itu?
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah unggahan berisi kisah meninggalnya bayi bernama Rahma Sheva Kamila asal Purwosari, Bojonegoro, sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Bayi berusia lima bulan 10 hari ini diduga menjadi korban malapraktik.

Berdasarkan unggahan akun Twitter @AllayyaBie pada Kamis (27/8/2020) menceritakan kronologi bagaimana bayi tersebut bisa meninggal. Berawal dari Sheva yang sakit diare hingga diperiksakan ke seorang bidan.

Setelah memeriksa, sang bidan memberikan dua buah obat diare dengan merek Inamid, dan paracetamol, untuk menurunkan demam.

Namun malang, ternyata obat yang diberikan sang bidan memiliki dosis tinggi dan seharusnya tidak diberikan kepada bayi.

Baca Juga: Tak Cuma Obat Nyamuk dan Lem Aibon, Ciu untuk Pesta Miras Dioplos Excimer

"Saya dan keluarga sebagai orang awam gak tau menahu soal bahaya obat (Inamid) bagi bayi usia 5 bulan ini," ungkapnya.

Kisah Rahma Sheva Kamila. (Instagram: @tante_rempong_offficial)
Kisah Rahma Sheva Kamila. (Instagram: @tante_rempong_offficial)

Karena kondisinya semakin parah dan demamnya meninggi, akhirnya bayi tersebut dilarikan ke RS PKU terdekat. Setelah diperiksa oleh dokter yang menjaga, baru diketahui bahwa kondisi sang bayi kian parah akibat obat Inamid.

"Kita baru tahu bahwa obat itu tidak dianjurkan buat dede karena dosisnya terlalu tinggi, bahkan obat tersebut sudah merusak otak dan syaraf dede sehingga pembuluh darah pas dibawa ke RS Aisyah BJN telah pecah. Keadaan sudah sangat buruk hingga tidak bisa ditolong," ujarnya.

Obat Inamid, yang diproduksi oleh Nufarindo merupakan obat yang mengandung loperamide.

Fungsinya adalah untuk mengatasi diare dengan memperlambat gerakan saluran pencernaan sehingga usus punya lebih banyak waktu untuk menyerap cairan dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Temuan Baru, Obat untuk Kucing Bisa Lawan Virus Corona Pada Manusia!

Berdasarkan Alodokter, Loperamide tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia dua tahun.

Selain itu, ada beberapa peringatan lain dalam penggunaan Loperamide yang perlu diperhatikan:

1. Hindari penggunaan Loperamide untuk anak di bawah dua tahun.
2. Mencegah dehidrasi dengan memenuhi asupan cairan yang cukup adalah penanganan utama diare pada anak, jangan memberikan obat diare pada anak kecuali diresepkan oleh dokter.
3. Loperamide dapat menyebabkan gangguan irama jantung, bisa berakibat fatal jika dikonsumsi berlebihan.
4. Loperamide tidak dianjurkan diberikan pada pasien diare karena disentri.
5. Hindari penggunaan Loperamide pada pasien dengan riwayat aritmiam gangguan elektrolit, atau konstipasi.
6. Hindari konsumsi Loperamide yang dikombinasikan dengan obat yang juga menyebabkan gangguan irama jantung.
7. Hindari menyetir dan mengoperasikan alat berat setelah konsumsi Loperamide, karena obat dapat menimbulkan kantuk dan pusing.
8. Apabila terjadi reaksi alergi dan overdosis setelah mengonsumsi Loperamide, segera hubungi dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI