Suara.com - Penanganan yang cepat dan tepat menjadi kunci pertolongan pertama bagi penderita stroke. Karena jika telat sedikit saja, hal itu bisa menyebabkan lumpuh atau kecacatan.
Oleh karena itu dalam tindakan pengobatan stroke sebaiknya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Dokter Spesialis Neurologi/Saraf RS Siloam Sentosa Bekasi dr Angelina Juwita Wibowo SpN mengatakan stroke banyak yang menyebabkan kecacatan dan kematian.
Bahkan, WHO mencatat sejak 2005 dalam setiap menitnya setidaknya ada 10 orang yang meninggal akibat stroke. Banyak yang menganggap stroke itu kelemahan anggota gerak, tapi secara spesifik stroke adalah penyakit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi mendadak.
Baca Juga: Studi: Covid-19 Lebih Berisiko Sebabkan Stroke daripada Influenza
“Orang awam hanya mengenal stroke ringan dan berat. Padahal, stroke itu dibagi atas stroke perdarahan dan sumbatan,” ungkap dr Angel dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat, (28/8/2020).
Gejala klinis yang sering terjadi pada saat terjadinya stroke, lanjut Angela umumnya merasa pusing berlebihan diikuti pandangan dobel tidak sadar, bicara menjadi pelo dan tidak jelas, kesulitan menelan, kesemutan, kelemahan.
Apabila seseorang mengalami stroke membutuhkan penanganan yang secepat mungkin agar tidak menimbulkan kecacatan atau bahkan mengancam jiwa penderitanya.
Dokter Spesialis Neurologi/Saraf RS Siloam Sentosa Bekasi dr Angelina Juwita Wibowo SpN., menyarankan segera dibawa ke rumah sakit
"Saat ini rumah sakit telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga tidak perlu takut untuk ke rumah sakit. Diam dirumab dengan gejala stroke bukan keputusan yang tepat", imbuh Angelina.
Baca Juga: Viral Serangan Stroke Disangka Kesurupan, Ini Pertolongan Utamanya
Salah satu cara mendeteksi dini gejala stroke adalah dengan metode FAST, yaitu F = face drooping (wajah tampak terkulai) ketika menemukan sebelah sisi wajah yang tampak tidak normal, tidak simetris, atau dikeluhkan terasa baal sesisi wajah, maka kecurigaan stroke meningkat.
Untuk A, lanjut dia, adalah arm weakness atau kelemahan lengan.Hal ini terjadi bila sebelah tangan tampak tertinggal atau tidak mampu mencapai level yang sama dengan tangan satunya, kemungkinan telah terjadi stroke.
Selanjutnya adalah S atau speech difficulty (kesulitan berbicara). Gangguan bicara yang terjadi mendadak adalah salah satu gejala paling khas dari stroke.
Bila suspek penderita tiba-tiba tidak mampu berbicara dengan lancar dan terbata-bata, atau bahkan berbicara pelo. Sedangkan terakhir adalah T = time atau saatnya memanggil bantuan.
“Dengan segera menghubungi puskesmas atau RS. Siloam Sentosa Bekasi. Jangan di rumah saja. Hal itu untuk segera ditemukan masalah yang terjadinya stroke, dengan melakukan CT Scan, MRI, pemeriksaan laboratorium. Demi menghindari adanya kecacatan atau bahkan kematian akibat stroke,” tutupnya.