Barli Asmara Meninggal Karena Toxoplasma, Apa Kaitannya dengan Radang Otak

Jum'at, 28 Agustus 2020 | 16:40 WIB
Barli Asmara Meninggal Karena Toxoplasma, Apa Kaitannya dengan Radang Otak
Barli Asmara meninggal dunia. (instagram @barliasmara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Barli Asmara meninggal dunia karena terinfeksi virus toxoplasma yang mengakibatkan radang otak. Sebelum meninggal dunia, desainer kondang itu sempat menjalani perawatan ICU di rumah sakit Bali.

"(Meninggal karena), radang otak kena virus Toxo," kata Mutia Wisnu melalui pesan singkat, Kamis (27/8/2020).

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii, yang bisa ditemukan di semua lingkungan. Infeksi toksoplasmosis bukan berarti penderitanya akan mengembangkan penyakit aktif.

Tapi dilansir dari poz.com, toksoplasmosis biasanya memengaruhi otak penderita yang menyebabkan penyakit ensefalitis toksoplasma. Parasit itu menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada organ lain, termasuk mata dan paru-paru.

Baca Juga: Belajar dari Barli Asmara, Ini 3 Faktor yang Bisa Sebabkan Radang Otak!

Sekitar 40 juta orang di Amerika Serikat telah terpapar parasit di beberapa titik kehidupannya. Tapi, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk penderita HIV dengan jumlah CD4 di bawah 50 berisiko menularkan penyakit toksoplasmosis ke bayi belum lahir.

Mengenang Sosok Barli Asmara, Intip Kembali 5 Potret Liburannya Berikut Ini. (Instagram/@barliasmara
Mengenang Sosok Barli Asmara, Intip Kembali 5 Potret Liburannya Berikut Ini. (Instagram/@barliasmara

Sumber umum dari organisme ini termasuk kucing, burung, daging yang kurang matang dan kerang mentah.

Meskipun kucing atau burungnya negatif toksoplasmosis dan hewan itu tetap tinggal di dalam rumah maka tak akan menimbulkan risiko.

Tapi, hewan yang berkeliaran keluar rumah dan kembali pulang bisa menjadi sumber utama infeksi. Hal itulah yang menyebabkan penyebaran virus toksoplasma di dalam rumah.

Sementara itu, ensefalitis atau radang otak bisa terjadi pada orang yang memiliki antibodi terhadap toksoplasmosis.

Baca Juga: Terpapar Corona, Novel Baswedan Awalnya Ngeluh Sakit Demam dan Batuk

Penyakit ini justru jarang terjadi di antara orang HIV dengan jumlah di atas 200 dan paling umum ketika jumlah CD4 turun di bawah 50.

Beuntungnya, beberapa pengobatan yang digunakan untuk mencegah Pneumocystis pneumonia (PCP) juga dapat mencegah T. gondii menyebabkan penyakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI