Suara.com - Peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan saat ini ada dua tipe virus Corona yang beredar banyak di Indonesia. Untungnya, keduanya bukan tipe virus yang agresif.
Dilansir ANTARA, Wakil Kepala Lembaga Eijkman bidang Penelitian Fundamental, Prof Herawati Sudoyo, mengatakan dari identifikasi data whole genome sequencing/pengurutan keseluruhan genom (WGS) Indonesia itu, mayoritas virus SARS-CoV-2 yang beredar Indonesia termasuk kelompok O (others/lainnya).
"Sementara ini kebanyakan tipenya adalah L, ini adalah yang baru dengan beberapa pengecualian," ujar Herawati.
Hingga sekarang, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan virus penyebab COVID-19 menjadi tujuh strain berbeda atau tujuh clade yakni S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya), yang mana GH adalah yang paling agresif.
Baca Juga: Vaksin dari China Diuji Coba, Fadli Zon Lebih Percaya Vaksin Merah Putih
Dari klasifikasi tersebut, virus Corona penyebab COVID-19 yang beredar di Indonesia di antaranya masuk ke tipe L dan O.
Temuan ini didapat melalui pengumpulan WGS yang di Indonesia dilakukan antara lain oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Universitas Padjajaran dan Universitas Airlangga.
Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan Indonesia sejauh ini mengirimkan 22 hasil WGS virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang beredar di Tanah Air kepada bank data dunia.
"Kami laporkan saat ini sudah ada 22 WGS yang di-'submit' (kirimkan) ke GISAID oleh penelti-peneliti di Indonesia," kata Amin dalam konferensi pers virtual tentang LIPI Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XX, Jakarta.
Kegiatan pengurutan keseluruhan genom masih terus berlangsung untuk mengumpulkan lebih banyak data WGS yang berguna untuk memahami lebih dalam karakterisasi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Baca Juga: Lembaga Eijkman: Vaksin Idealnya Sekali Suntik, Tak Perlu Booster
Hasil 22 WGS itu dikirimkan ke GISAID, yang mengumpulkan data global terkait virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dari berbagai negara di dunia.