Bantah CDC, WHO Sebut Orang Tanpa Gejala Tetap Perlu Tes Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 12:56 WIB
Bantah CDC, WHO Sebut Orang Tanpa Gejala Tetap Perlu Tes Covid-19
Ilustrasi Tes Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pedoman baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tentang orang tanpa gejala (OTG) dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir VOA Indonesia, WHO mengatakan penting bagi orang-orang yang terpapar virus Corona untuk melakan tes Covid-19, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala.

Dalam penjelasan singkat reguler hari Kamis (27/8), pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove kepada wartawan mengatakan faktor terpenting dalam pengujian adalah untuk mengidentifikasi kasus aktif sehingga mereka bisa diisolasi, dan kontak mereka bisa dilacak.

Sebagai contohnya, Van Kerkhove mengatakan lonjakan virus baru-baru ini telah melibatkan kelompok orang yang mungkin terpapar virus.

Baca Juga: 5 Panduan Perjalanan Bagi Lansia dan Pasien Kronis Saat Pandemi dari WHO

Dalam kasus-kasus seperti itu, pengujian mungkin perlu diperluas sehingga mencakup orang-orang yang gejalanya lebih ringan atau tanpa gejala.

Meski demikian Van Kerkhove mengatakan negara-negara bebas menyesuaikan panduan pengujian sesuai kebutuhan masing-masing.

Ia juga mengingatakan meskipun tes COVID-19 penting, seberapa cepat bisa mendapat hasilnya adalah sama pentingnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Program Darurat WHO Mike Ryan mengatakan pengujian luas terhadap populasi umum di sebagian besar negara saat ini tidak begitu berguna dan bisa menyia-nyiakan sumber daya.

Tapi ia mengatakan tingkat pengujian harus tetap tinggi, dan yang sama pentingnya adalah kecepatan hasil pengujian.

Baca Juga: Pedoman Pengujian Covid-19 Berubah, Para Ahli Frustrasi

Saran pejabat WHO itu disampaikan beberapa hari setelah CDC Amerika Serikat mengganti panduannya yang mengatakan kontak dekat dengan orang tanpa gejala tidak perlu diuji.

Perubahan kebijakan yang tiba-tiba ini mengejutkan sebagian profesional penyedia layanan kesehatan yang berpendapat pedoman baru itu bermotif politik.

Dampak Jika OTG Tidak Di Tes Covid-19

Pakar kesehatan mengaku bingung dan cemas dengan pedoman baru dari CDC. Sebab, tidak melakukan tes pada OTG akan membuat risiko penyebaran semakin sulit dilacak.

Melansir dari CNN, para ahli menyayangkan putusan pedoman baru yang dikeluarkan oleh CDC.

Leana Wen, seorang dokter darurat dan profesor kesehatan masyarakat di Universitas George Washington menyatakan bahwa perubahan pedoman pengujian CDC tidak masuk akal.

"Justru inilah (tanpa gejala) orang-orang yang harus diuji," kata Wen pada CNN.

Para dokter bingung dengan perubahan tersebut dan mempertanyakan mengapa CDC tidak menjelaskan alasan perubahan pedoman.

"Saya prihatin bahwa rekomendasi ini menunjukkan seseorang yang telah terpapar secara substansial dengan penderita Covid-19 sekarang tidak perlu menjalani tes," kata Wen.

"Ini adalah kunci untuk pelacakan kontak, terutama mengingat bahwa hingga 50 persen dari semua penularan disebabkan oleh orang yang tidak memiliki gejala," imbuhnya.

Menurut Michael Osterholm, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota, infeksi tanpa gejala dipastikan dapat memicu pandemi seperti sekarang ini dengan cara yang akan membuatnya sulit untuk dikendalikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI