Suara.com - Seorang wanita yang terinfeksi HIV pada 1992 silam mungkin menjadi orang pertama yang sembuh tanpa transplantasi sumsum tulang maupun obat-obatan.
Peneliti telah melibatkan 63 orang untuk mengendalikan infeksi HIV tanpa obat. Hasilnya dilansir dari ABS CBN News, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang ini mungkin telah mencapai "penyembuhan fungsional".
Para ilmuwan juga melaporkan HIV nampaknya telah diasingkan di dalam tubuh sedemikian rupa, sehingga virus itu tidak bisa berkembang biak lagi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menguraikan mekanisme baru yang digunakan tubuh untuk menekan HIV, yang mana ditemukan adanya kemajuan dalam genetika.
Baca Juga: Jadi Obat Mujarab, Viagra Diklaim Bisa Menolong Pasien Kanker Usus Besar
Penelitian ini juga menawarkan harapan bagi sejumlah kecil penderita HIV yang telah melakukan terapi antiretrovial selama bertahun-tahun bisa menekan virus dan berhenti mengonsumsi obat-obatannya.
Loreen Willenberg, wanita asal California yang terinfeksi HIV telah berhasil menekan virus selama beberapa dekade. Sedangkan, dua orang lainnya, Timothy Brown dari Palm Springs, California dan Adam Castillejo dari London.
Keduanya telah dinyatakan sembuh dari HIB dengan menjalani transplantasi sumsum tulang yang membuat mereka memiliki sistem kekebalan yang lebih tahan virus.
Namun, transplantasi sumsum tulang dianggap terlalu berisiko bagi kebanyakan orang yang terinfeksi HIV. Meski begitu, langkah itu meningkatkan harapan mereka untuk sembuh dari virus.
Peneliti telah menjelaskan bahwa HIV termasuk virus yang cerdik dan sulit dilawan. Virus ini menyisipkan diri ke dalam genom manusia dan menipul sel untuk membuat salinan. HIV lebih suka bersembunyi di ddalam gen yang paling aktif.
Baca Juga: Awas Gejala Lain Kanker Paru-Paru, Cek Pergelangan Tangan dan Kaki!
Dr. Xu Yu, peneliti di Ragon Institute di Boston, mengatakan sistem kekebalan tubuh beberapa orang akan memburu sel yang mana genomnya telah ditempati oleh virus dari waktu ke waktu.
Tapi, penelitian ini menunjukkan bahwa gen virus mungkin terdampar di daerah genom alias terkunci sehingga tidak bisa bereproduksi.
Penelitian ini pun telah membuktikan bahwa seorang penderita HIV bisa mengendalikan virus di dalam tubuhnya tanpa obat antiretroviral. Sehingga ada kemungkinan bahwa beberapa orang yang melakukan terapi itu bertahun-tahun bisa mencapai hasil sama.