Jangan Anggap Sepele, Ini Efek Samping DBD yang Bertahan Lama

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 03:10 WIB
Jangan Anggap Sepele, Ini Efek Samping DBD yang Bertahan Lama
Ilustrasi nyamuk DBD. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang musim hujan, peningkatan kasus demam berdarah dengue atau DBD merupakan salah satu yang mesti diwaspadai. Tidak jarang penyakit ini menyebabkan kematian.

Demam berdarah, juga dikenal sebagai demam breakbone adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor, yang disebabkan oleh empat virus berbeda dan disebarkan oleh nyamuk Aedes betina.

Gejala umum termasuk nyeri otot, tulang dan sendi, ruam, demam tinggi, sakit kepala berdenyut-denyut, muntah, dan rasa mual. Gejala ini dapat berkisar dari ringan hingga berat.

Tapi, yang tidak banyak diketahui bahwa dampak yang ditimbulkan dari penyakit DBD bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Terlebih tidak ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia untuk mengobati demam berdarah.

Baca Juga: Rencana Anggaran Kesehatan 2021 Capai Rp 169,7 Triliun, Ini Kata Komisi IX

Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)

Dokter mungkin menyarankan untuk mengambil banyak cairan untuk menghindari dehidrasi akibat muntah dan demam tinggi. Tetapi penyakit ini merusak kekebalan Anda dan tubuh kita harus menderita beberapa saat setelah pemulihan. Berikut 5 efek samping demam berdarah yang umum terjadi.

Stres dan Kecemasan

Pasien dengan riwayat demam berdarah memiliki gejala kecemasan dan stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Mereka mungkin menderita kondisi kejiwaan dan psikologis yang penting untuk ditangani.

Rambut rontok

Orang-orang yang sedang dalam masa pemulihan dari demam berdarah parah sering mengeluh rambut rontok yang berlebihan. Jenis kerontokan rambut ini bisa bertahan hingga 1-2 bulan setelah infeksi dengue akut.

Baca Juga: Rentan Tularkan DBD & Zika, Nyamuk Aedes Aegypti Betina Diubah Jadi Jantan

Beberapa orang yang terkena demam berdarah juga mengembangkan alopecia (rambut rontok di beberapa bagian kecil) karena obat-obatan, stres metabolik atau hormonal atau infeksi sistemik yang parah.

Kekebalan dan kelemahan

Demam berdarah sangat merusak sistem kekebalan Anda, yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mudah sakit. Orang mungkin juga merasa lemah dan lelah. Penting untuk memiliki pola makan yang seimbang dan melakukan aktivitas fisik agar tetap bugar.

Nyeri sendi

Ilustrasi nyeri sendi, terkilir, keseleo. (Shutterstock)
Ilustrasi nyeri sendi. (Shutterstock)

Nyeri otot, tulang, dan persendian adalah gejala umum demam berdarah. Tetapi kadang-kadang tidak segera hilang setelah pemulihan.

Ini disebut sebagai polyarthralgia (nyeri sendi multipel) dan mialgia (nyeri otot), suatu kondisi yang berlangsung selama beberapa hari setelah pemulihan. Apalagi kekurangan vitamin dan mineral membuat kondisinya semakin parah.

Kekurangan nutrisi

DBD juga dapat menyebabkan berbagai kekurangan nutrisi seperti Vitamin D dan Vitamin E. Hal ini dapat memperparah rasa sakit Anda. Untuk pemulihan yang lebih baik, penting untuk memiliki pola makan seimbang yang penuh nutrisi. Jaga tingkat Vitamin B12, D dan E. Asupan vitamin yang tidak mencukupi ini mungkin berbahaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI