Suara.com - Obesitas meningkatkan risiko seseorang tertular virus corona, menderita Covid-19 parah, hingga berisiko tinggi mengalami kematian, menurut sebuah studi dari University fo North Carolina di Chapel Hill, AS.
Para peneliti mengatakan ada juga kekhawatiram vaksin menjadi kurang efektif untuk orang obesitas karena respon kekebalan yang lemah.
Para ilmuwan di UNC meninjau data dari 75 penelitian yang dilakukan antara Januari dan Juni yang melibatkan 400.000 pasien virus corona.
Mereka menemukan orang gemuk memiliki risiko 46 persen lebih mungkin tertular Covid-19, dan 113 persen berisiko mengalami peningkatan risiko dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Negatif Tahap Pertama, Ridwan Kamil akan Suntik Vaksin Covid-19 Jumat Besok
Ditambah peluang mereka untuk dirawat di ruang ICU 74 persen lebih besar daripada mereka yang tidak obesitas. Mereka juga berisiko 48 persen lebih besar meninggal akibat virus.
Tim peneliti melaporkan temuan ini pada Rabu (26/8/2020) di jurnal Obesity Reviews.
Dilansir CNN, obesitas sudah menjadi faktor risiko untuk kasus Covid-19 yang lebih parah karena penyakit penyerta dari kondisi tersebut, seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
"Orang dengan obesitas juga lebih mungkin mengalami penyakit fisik yang membuat tubuh lebih sulit melawan penyakit ini, seperti apnea tidur, yang meningkatkan hipertensi paru, atau indeks massa tubuh yang meningkatkan kesulitan di rumah sakit dengan intubasi," jelas Melinda Beck, profesor di Gillings School of Global Public Health UNC.
Saat penelitian berlanjut pada vaksin virus corona potensial, Beck menunjuk pada penelitian sebelumnya yang menemukan hubungan antara obesitas orang dewasa dan vaksin flu yang kurang efektif. Dia merasa hal yang sama bisa berlaku untuk Covid-19.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Akui Keberatan dengan Target Tes Spesimen Jokowi
"Namun, kami tidak mengatakan bahwa vaksin tidak akan efektif pada orang dengan obesitas, tetapi obesitas harus dipertimbangkan sebagai faktor pengubah untuk pengujian vaksin," tandasnya.