Di Inggris, Warga Positif Covid-19 yang Isolasi Mandiri Dibayar Rp 2,5 Juta

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 27 Agustus 2020 | 11:47 WIB
Di Inggris, Warga Positif Covid-19 yang Isolasi Mandiri Dibayar Rp 2,5 Juta
Ilustrasi pasien positif Covid-19 isolasi mandiri. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Inggris melakukan terobosan baru demi menurunkan risiko penyebaran virus Corona. Caranya, dengan membayar pasien positif Covid-19 untuk mau isolasi mandiri di rumah.

Dilansir ANTARA, kebijakan ini diambil setelah kalangan politisi oposisi mendesak pemerintah untuk menerapkan sistem pembayaran, di tengah kekhawatiran bahwa sebagian warga tidak akan bisa mematuhi panduan kesehatan karena mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah mengatakan warga yang dinyatakan positif mengidap corona akan mendapat bantuan uang 130 pound (sekitar Rp 2,5 juta) selama periode karantina 10 hari.

Anggota-anggota rumah tangga mereka, yang harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari, akan mendapat 182 pound (sekitar Rp 3,5 juta).

Baca Juga: Penjual Soto di Jogja Ini Positif Covid-19, Pembeli Diminta Isolasi Mandiri

Uang bantuan itu akan diberikan kepada warga yang berada dalam sistem bantuan kesejahteraan, yang dikenal sebagai Universal Credit atau Working Tax Credit, atau warga yang tidak mampu bekerja dari rumah.

Skema itu akan coba diterapkan pertama kali bagi warga di Blackburn, Pendle, dan Oldham, yang mengalami karantina wilayah karena tingkat penularan virus di daerah mereka lebih tinggi.

"Masyarakat Inggris telah mengorbankan banyak hal untuk membantu memperlambat penyebaran virus. Mengisolasi diri jika dinyatakan positif COVID-19, atau telah melakukan kontak dengan seseorang yang mengidapnya, tetap penting untuk tetap memantau wabah di daerah setempat," kata Matt Hancock, menteri kesehatan.

Lebih dari 65.000 orang di Inggris meninggal akibat virus corona, menurut kantor statistik pemerintah.

Lonjakan wabah di Inggris berlangsung lebih lama dan menyebar ke lebih banyak tempat daripada di negara-negara Eropa yang terpukul paling parah, seperti Italia dan Spanyol.

Baca Juga: Rumah Tidak Layak, 10 Warga Jalani Isolasi Mandiri di GOR Tambora

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI