Di Tengah Pandemi, Singapura Buka 7.500 Lowongan Pekerjaan Sektor Kesehatan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 26 Agustus 2020 | 15:46 WIB
Di Tengah Pandemi, Singapura Buka 7.500 Lowongan Pekerjaan Sektor Kesehatan
Ilustrasi dokter. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus Corona Covid-19 yang melanda dunia membuat kebutuhan pekerja di sektor kesehatan meningkat drastis. Hal ini juga dialami oleh pemerintah Singapura.

Dilansir Anadolu Agency, Singapura menyediakan sekitar 7.500 pekerjaan dan 1.600 kesempatan pelatihan, dan pelatihan keterampilan hingga akhir 2021 pada sektor perawatan kesehatan untuk lulusan baru dan pencari kerja.

"Lowongan dan peluang ini akan membantu memenuhi kebutuhan layanan perawatan kesehatan saat ini dan di masa depan, mengingat populasi lansia Singapura," kata Kementerian Kesehatan (MOH) dalam siaran pers, Rabu (26/8/2020).

Sepertiga dari 7.500 pekerjaan akan diperuntukkan bagi para profesional perawatan kesehatan termasuk perawat, sisanya mencakup perawatan dukungan dan tenaga administratif.

Baca Juga: Tips Dokter: 3 Cara Mudah Meremajakan Kulit

"Kami harus terus memastikan bahwa perawatan kesehatan yang berkualitas tetap dapat diakses dan terjangkau, dan bahwa sistem perawatan kesehatan kami dapat melayani dengan lebih baik dan lebih berkelanjutan kebutuhan kesehatan warga Singapura yang terus berkembang," ujar Menteri Kesehatan Gan Kim Yong.

Departemen Kesehatan menurut dia ingin memperkuat sistem perawatan kesehatan Singapura dalam jangka panjang.

Dokter di Mogok Kerja, Protes Pemerintah

Seperti Singapura, Korea Selatan juga berencana membuka lapangan pekerjaan baru di bidang kesehatan, dengan meningkatkan penerimaan dokter.

Sayangnya, wacana ini ditentang oleh koalisi dokter, yang membuat mereka melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes.

Baca Juga: Kopi dan Teh, Mana yang Lebih Mungkin Membuat Gigi Kuning?

Dilansir Channel News Asia, aksi mogok kerja pada Rabu (26/8) ini memaksa lima rumah sakit umum besar negara itu membatasi jam kerja dan menunda sejumlah jadwal operasi.

Awal pekan ini, para dokter mencapai kesepakatan dengan pemerintah untuk menangani pasien virus corona, namun gagal menemukan kompromi terkait permasalahan yang lebih luas.

"Pemerintah saat ini tak punya pilihan selain mengambil tindakan hukum yang diperlukan seperti perintah untuk membuka jam praktik agar tidak membahayakan nyawa dan keselamatan warga," ujar Menteri Kesehatan Korsel, Park Neung-hoo.

"Kami mendesak semua tenaga training dan semua dokter untuk segera kembali bekerja," sambungnya.

Park menyebut Asosiasi Medis Korea (KMA) dan Asosiasi Penduduk Intern Korea (KIRA) telah menolak beberapa tawaran pemerintah.

Dalam sebuah pertanyaan, KMA mengatakan komunitas medis selalu terbuka untuk segala kemungkinan dalam diskusi dengan para pemerintah, dan para dokter enggan melakukan aksi mogok.

"Kami dengan tulus ingin kembali. Kmai meminta warga untuk mendengarkan suara kami sehingga kami dapat bertemu dengan pasien secepat mungkin," ujar pernyataan KMA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI