Suara.com - Anyang-anyangan atau rasa nyeri saat buang air kecil jadi salah satu gejala infeksi saluran kemih. Pada orang dewasa, anyang-anyangan bisa terjadi karena kurang minum air putih atau akibat menahan buang air kecil. Lalu, bagaimana jika anyang-anyangan terjadi pada anak-anak?
Dokter Spesialis Bedah Urologi, dr. Andrea Dasta Chrishbeth Sinulingga, Sp.U, mengatakan infeksi saluran kemih yang menyebabkan anyang-anyangan bisa juga terjadi pada anak.
Tidak seperti orang dewasa yang umumnya disebabkan karena gaya hidup dan toilet kotor, pada anak, infeksi saluran kemih biasanya terjadi karena saluran kencing terhalangi. Salah satunya bisa karena faktor belum disunat pada anak laki-laki.
"Kalau pada bayi, bukan ini (gaya hidup dan kotor). Kalau anak bayi laki-laki biasanya infeksi itu sering muncul saat lubang saluran kencing itu ketutupan. Sebetulnya ya karena belum sunatlah. Itu salah satunya, itu yang paling sering pada bayi laki-laki," ujar dr. Andrea dalam IG LIVE Eka Hospital, Selasa (25/8/2020).
Baca Juga: Amankah Hubungan Seksual saat Menderita ISK? Ini Penjelasannya
Masalah lain pada anak-anak yang mengalami infeksi saluran kemih atau sakit saat buang air kecil, saat lahir biasanya ia mengalami kelainan saluran kemihnya, seperti bentuknya yang berbeda.
"Mungkin jumlah ureternya lebih dari satu, ada yang tidak pada tempatnya mengeluarkan kencing, atau bisa karena ada batu sudah dari awal ada pada bayi," terang dr. Andrea.
Kelainan saluran kemih inilah yang memicu terjadinya infeksi saluran kemih, karena kotoran yang harusnya dikeluarkan, pada akhirnya tertahan dan menumpuk membentuk batu yang menghalangi.
"Ini kenapa saya bilang bayi harus dipikirkan berbeda dengan yang dewasa, karena dia belum pipis sendiri," tutupnya.
Baca Juga: Dikira Gejala Menopause, Ternyata Wanita Ini Derita ISK dan Sepsis