Mengenal Dermatitis Atopik, Gangguan Kulit yang Dialami Anak Mona Ratuliu

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 25 Agustus 2020 | 17:25 WIB
Mengenal Dermatitis Atopik, Gangguan Kulit yang Dialami Anak Mona Ratuliu
Ilustrasi dermatitis atopik [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Artis Mona Ratuliu baru-baru ini membagikan kondisi kulit yang dialami oleh Numa, anak keempatnya. Mona mengungkapkan bahwa bayi mungil itu sedang mengalami dermatitis atopik yang membuat kulit wajahnya penuh ruam merah dan berair.

"2-3 hari belakangan kulit numa memerah dan agak berair. Bukan karena keseringan dicium, bukan juga karena kena ASI kok," ujar Mona Ratuliu melalui unggahannya di Instagram.

Sebagian orang, mungkin masih awam dengan istilah dermatitis atopok. Tapi apa sih arti sebenarnya dari kondisi tersebut?

Dikutip dari laman Boston Childern Hospital, dermatitis atopik adalah kondisi peradangan kulit yang kronis dan kambuh. Anak-anak dengan dermatitis atopik sering mengalami disfungsi pelindung kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan bersisik.

Baca Juga: Bayi Mona Ratuliu Idap Alergi, Wajahnya Sampai Ruam Kemerahan

Mona ratuliu bagikan pengalaman saat bayinya kena eksim. (Instagram/@monaratuliu)
Mona ratuliu bagikan pengalaman saat bayinya kena eksim. (Instagram/@monaratuliu)

Mereka juga dapat memiliki alergi lingkungan dan makanan terkait. Pada anak-anak yang menderita dermatitis atopik, 65 persen menunjukkan tanda-tanda pada tahun pertama kehidupan dan 90 persen menunjukkan tanda-tanda dalam lima tahun pertama.

Separuh dari semua anak yang terkena membaik antara usia 5 dan 15. Orang tua dengan dermatitis atopik lebih cenderung memiliki anak dengan dermatitis atopik.

Pemicu utama dermatitis atopik adalah kulit kering, iritan, stres, alergi, infeksi dan panas / berkeringat. Penting untuk diperhatikan bahwa ini adalah pemicu yang memperburuk gejala dermatitis atopik, dan tidak selalu menyebabkan dermatitis atopik.

Anak-anak dengan riwayat keluarga alergi, asma, dan dermatitis atopik lebih cenderung mengalami dermatitis atopik. Dalam studi penelitian, mutasi pada gen penghalang kulit seperti filaggrin biasanya dikaitkan dengan dermatitis atopik.

Dermatitis atopik sering menyebabkan gatal-gatal yang menyebabkan kulit bersisik, bergelombang, merah dan / atau bengkak. Jika terjadi goresan kronis, kulit menjadi menebal dan atau mengeras.

Baca Juga: Mona Ratuliu Bagikan Pengalaman Saat Kulit Bayinya Merah Akibat Eksim

Itu terwujud di berbagai bagian tubuh tergantung pada usia orang tersebut. Pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, dermatitis atopik cenderung muncul di lipatan lengan dan bagian belakang lutut. Pada bayi, ini mempengaruhi wajah, badan, dan ekstremitas

Meski demikian, orangtua tidak perlu khawatir berlebihan. Dermatitis atopik bukanlah kondisi yang mengancam jiwa. Penyebab yang biasa dikhawatirkan adalah infeksi kulit yang parah.

Memang tidak bisa disembuhkan, tapi dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, penyakitnya bisa terkontrol dengan baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI