Peneliti UI Temukan Garam Rumput Laut yang Bisa Turunkan Hipertensi!

Selasa, 25 Agustus 2020 | 14:55 WIB
Peneliti UI Temukan Garam Rumput Laut yang Bisa Turunkan Hipertensi!
Ilustrasi garam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengganti gula, terutama untuk penderita diabetes, sudah banyak ditemukan. Namun, tidak demikian halnya dengan garam. Seperti yang kita tahu, konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi yang memicu penyakit jantung hingga stroke. Tapi, kini kita bisa berharap pada inovasi baru berupa garam rumput laut (GRL).

Garam rumput laut yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi berhasil didapat peneliti dr. Lindarsih Notowidjojo, M.Nutr,SC untuk Program Doktor Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

"Indonesia merupakan salah satu penghasil rumput laut terbesar di dunia, dan penelitian rumput laut Eucheuma cottonii dan perannya sebagai pengganti garam biasa belum ada," ujar dr. Lindarsih dalam teleconference sidang doktor FKUI, Selasa (25/8/2020).

Penelitian dilakukan RS Omni, Pulomas, Jakarta, sejak Desember 2016 sampai Maret 2017, yang menguji rasa GRL yang diolah menjadi bubuk untuk mendapatkan rasa terbaik yang terbagi dalam 4 konsentrasi. Hasil dari 9 penguji rasa didapati antara GRL A, B, C, dan D. Dan ternyata GRL C adalah yang terbaik.

Baca Juga: Mau Sehat? Ini Cara Sederhana Kurangi Asupan Garam

Selanjutnya, GRL bentuk bubuk ini diberikan pada satu kelompok, sedangkan satu kelompok subyek lain diberikan garam biasa (GB) sebanyak 6 gram dalam makanannya. Kedua kelompok ini dipantau kesehatannya, termasuk tekanan darahnya.

Dari Rumah Sakit JPD Harapan Kita, Puskesmas Kec. Menteng, Puskesmas Kec. Tebet, dan Puskesmas Matraman, direkrut 122 pasien. Namun yang bisa mengikuti hanya 32 dan 34 pasien, dimulai sejak Desember 2017 hingga Desember 2019.

Hasilnya, setelah minggu ke-4, subyek yang mendapatkan diet GRL didapatkan tekanan darahnya rata-rata berubah dan menurun minus 15 persen. Sedangkan pada diet GB menurun hanya sebesar 8 persen saat diintervensi diet.

"Perubahan ini perbedaannya bermakna," imbuh dr. Lindarsih.

Kesimpulan penelitian ini, disebutkan bahwa GRL cenderung lebih aman dibanding garam biasa. Apalagi rasa asin pada GRL cukup mirip dengan garam biasa atau GB. Sehingga GRL dikatakan bisa menggantikan garam biasa, dan efek kesehatannya bisa menurunkan tekanan darah atau hipertensi.

Baca Juga: Garam Berlebih Bikin Kekebalan Tubuh Melemah, Kelelahan Tanda Gula Tinggi

"Hasil penelitian ini dapat mendukung program pencegahan hipertensi dengan menggunakan GRL dengan kadar natrium lebih rendah, baik untuk keperluan rumah tangga maupun idustri," terang dr. Lindarsih.

Penelitian ini juga bisa menjadi referensi dan potensi rumput laut sebagai salah satu sumber daya yang dimiliki Indonesia, yang punya manfaat kesehatan luar biasa. Juga rumput laut bisa dibudidaya dan dimanfaatkan nilai tambahnya oleh petani rumput laut.

"Dari penelitian ini, rumput laut dapat digunakan untuk memperkaya data rumput laut di Indonesia, dan manfaat untuk kesehatan yang belum banyak diteliti," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI