Suara.com - Spanyol menjadi negara dengan kasus virus Corona Covid-19 terbanyak di Eropa, setelah laporan terbaru menyebut adanya penambahan kasus hingga 20.000 dalam beberapa hari terakhir.
Dilansir Anadolu Agency, tambahan kasus ini menjadikan total infeksi Covid-19 di Spanyol mencapai lebih dari 405.000 kasus.
Meski ada di peringkat kelima sebagai negara dengan penduduk terbanyak di Eropa, Spanyol kini menempati peringkat pertama dalam jumlah kasus terbanyak.
Inggris, yang ada di peringkat kedua, memiliki sekitar 80.000 kasus lebih sedikit dibandingkan Spanyol.
Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19 Bersama Ridwan Kamil, Kapolda: Saya Sudah Siap
Penambahan kasus virus Corona di Spanyol terjadi secara signifikan dalam dua pekan terakhir. Tercatat, 78.000 dinyatakan positif, membuat pakar khawatir akan adanya gelombang kedua.
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit bertambah 781 orang, menjadikan total pasien aktif sebesar 5.400, dengan 34 Pasien dinyatakan meninggal dunia.
Kota Madrid menjadi pusat penyebaran baru, setelah otoritas setempat membatalkan aturan penutupan kelab malam dan bar untuk menghindari ramainya orang di tempat umum.
Daerah Murcia di selatan Spanyol bahkan memberlakukan aturan khusus dengan membatasi maksimal enam orang berada dalam satu ruangan yang sama.
Acara besar seperti pemakaman dan pernikahan wajib memperoleh izin khusus dari pemerintah daerah setempat, dengan jumlah tamu maksimal 30 orang.
Baca Juga: 32 Orang di Pasar Kemis Tangerang Positif Corona, Banyak Kerja di Jakarta
Sementara itu daerah Catalonia mulai memberlakukan pembatasan sosial ketat di tempat umum, dengan maksimal 10 orang berkumpul di tempat yang sama.
Presiden Catalan Quim Torra mengatakan 70 persen kasus Covid-19 yang terjadi di daerahnya berasal dari masyarakat yang berkumpul bersama keluarga dan teman.
Apalagi, bulan Agustus merupakan bulan spesial di Spanyol, dengan banyaknya festival dan hari libur keluarga.
Sementara itu di bulan September, sekolah dan pekerja mulai kembali beraktivitas normal, yang memunculkan risiko penularan baru.
Pemerintah Spanyol sendiri belum memutuskan apakah sekolah akan kembali dibuka secara normal atau melakukan pembelajaran online seperti yang dilakukan di negara lain.
Rapat koordinasi baru akan dilakukan pada Kamis (27/8) mendatang dengan melibatkan berbagai sektor.