Suara.com - Selama ini, konsumsi kafein pada ibu hamil selalu menimbulkan kontroversi. Sebagian berpendapat aman dalam jumlah tertentu, namun sebagian lain tidak menoleransinya sama sekali.
Terbaru, analisis yang diterbitkan dalam BMJ Evidence Based Medicine, disebutkan bahwa ibu hamil disarankan tidak mengonsumsi kafein sama sekali selama mengandung. Sebab mengonsumsi kafein dalam jumlah berapapun selama kehamilan disebut bisa berdampak buruk bagi bayi.
Profesor Jack James dari Universitas Reykjavik di Islandia mempelajari 1.261 artikel yang menghubungkan kafein dengan hasil kehamilan.
Ia menyebutkan, ibu hamil yang mengonsumsi kafein bisa mengalami peningkatan risiko mulai dari keguguran, bayi lahir meninggal, berat lahir rendah, dan leukemia akut pada masa kanak-kanak.
Baca Juga: Toko Ini Buat Menu Teh Bubble Laktasi, Cocok Untuk Ibu Hamil dan Busui!
Empat dari lima studi observasi juga melaporkan hubungan yang signifikan antara asupan kafein ibu dan obesitas pada masa anak-anak.
"Bukti ilmiah mendukung wanita hamil dan wanita yang sedang menyiapkan kehamilan disarankan untuk menghindari kafein," kata Prof James dikutip dari Mirror.
Namun, tidak mengonsumsi teh dan kopi sama sekali mungkin bisa menjadi masalah bagi banyak wanita.
Angka terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 165 juta cangkir teh dikonsumsi setiap hari di Inggris dan 95 juta cangkir kopi. Artinya rata-rata lima teh atau kopi per hari dikonsumsi kebanyakan orang dewasa.
Sebagai catatan penelitian, kadar kafein yang tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih pada tahun-tahun awal anak, yang dapat meningkatkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Baca Juga: Asal Tidak Berlebihan, Kafein Bisa Meredakan Sakit Kepala