Obati Eksim pada Bayi dalam 48 Jam, Pakai 2 Jenis Pengobatan Ini

Senin, 24 Agustus 2020 | 17:37 WIB
Obati Eksim pada Bayi dalam 48 Jam, Pakai 2 Jenis Pengobatan Ini
Ilustrasi eksim pada bayi [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eksim adalah masalah kulit yang bisa menyerang semua usia, tapi lebih sering terjadi pada anak-anak. Menurut British Skin Foundation (BSF), eksim atopik adalah bentuk paling umum dari eksim.

Eksim ini biasanya merupakan kondisi jangka panjang dan bisa meningkat secara signifikan. Namun, kondisi ini juga bisa menghilang atau lebih ringan seiring bertambahnya usia.

Menurut NHS dilansir dari Express, eksim atopik juga bisa terjadi di seluruh tubuh, tapi paling sering di bagian tangan (terutama jari), bagian dalam siku atau punggung lutut dan wajah atau kulit pada anak-anak.

Gemma Gilbert, seorang ibu berusia 34 tahun, berjuang menemukan solusi untuk mengatasi dermatitis perioral pada bayinya. Dermatitis perioral adalah ruam inflamasi yang menyerang kulit di sekitar mulut.

Baca Juga: Obat Tekanan Darah Bisa Bantu Pasien Virus Corona, Ini Temuan Peneliti

Sebelum memberikan antibiotik, Gemma Gilbert mencoba mencari solusi alami dan gejalanya berhasil hilang dalam waktu singkat.

ilustrasi eksim pada bayi [shutterstock]
ilustrasi eksim pada bayi [shutterstock]

Saat itu Gemma memutuskan untuk mengoleskan Lyonsleaf Beauty Balm dan Zinc & Calendula Cream, gejala dermatitis perioral atau eksim anaknya pun berhasil membaik dalam kurun waktu 48 jam.

Seng dan calendula memang efektif meredakan gejala eksim. Sebuah ulasan telah membuktikan ketika sel sulfat ditambahkan ke krim untuk mengobati eksim, hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan secara statistik.

Manfaat seng

Para peneliti menunjukkan bahwa akti antibakteri dan antioksidan yang kuat seperti seng oksida topikal juga telah digunakan dalam mengobati dermatitis atopik.

Baca Juga: Kenali 2 Gejala Virus Corona yang Bertahan Lama, Bahkan Ada setelah Sembuh

Mendukung klaim tersebut, penelitian lain menemukan bahwa defisiensi seng dan dermatitis atopik memiliki banyak ciri. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI