Suara.com - Seorang ilmuwan di Laboratorium Virologi Wuhan menjadi buronan otoritas Amerika Serikat. Ilmuwan tersebut dijuluki Pasien Nol Covid-19 yang menghilang dari laboratorium.
Pasien nol merupakan pasien pertama yang terinfeksi dalam suatu wabah.
National Institutes of Health Amerika (NIH) menarik dana dari badan amal AS, EcoHealth Alliance yang mendukung fasilitas penelitian China.
Institut Virologi Wuhan sendiri merupakan fasilitas yang menampung penyakit kelelawar zoonosis seperti virus corona.
Baca Juga: BRIsyariah Bantu Pengusaha Tahu Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Wakil direktur untuk program penelitian luar NIH, Michael Lauer menyatakan bahwa pihaknya menginginkan kejelasan tentang hilangnya Huang Yanling, ilmuwan yang diduga sebagai pasien nol. Lauer mengatakan ilmuwan wanita itu telah bekerja di fasilitas Wuhan.
Ilmuwan muda itu telah diidentifikasi sebagai Pasien Nol di media sosial setelah pandemi menyebar ke seluruh Wuhan. Sementara di tengah spekulasi tentang keberadaannya, petinggi Institut Virologi Wuhan menyangkal soal keberadaan Huang Yanling.
NIH juga ingin mengetahui kepastian tentang para penambang di China yang mengalami gejala mirip Covid-19 pada 2012.
Menurut badan medis Amerika, para penambang tersebut menderita gejala yang sangat mirip dengan Covid-19. Sementara tesis master dari seorang petugas medis Tiongkok yang merawat para penambang mengungkapkan bahwa dia mengirim sampel jaringan ke Institut Wuhan.
Para penambang dilaporkan memiliki gejala demam, batuk, sesak napas mirip Covid-19 dan beberapa di antaranya dirawat dengan prosedur yang digunakan pada pasien Covid-19.
Baca Juga: Hampir Mirip, Begini Cara Bedakan Batuk Demam akibat Flu dengan Covid-19