Suara.com - Secara umum, asap dari rokok, baik tembakau maupun eletronik, sangat membahayakan kesehatan. Terlebih bagi penderita asma, asap tembakau merupakan pemicu kuat gejalanya.
Saat seseorang mengirup asap rokok, zat yang mengiritasi mengendap di lapisan lembab saluran udara. Zat tersebut dapat menyebabkan serangan pada penderita asma.
Selain itu, asap tembakau merusak struktur seperti rambut kecil di saluran udara yang disebut silia. Fungsinya adalah untuk menyapu debu dan lendir dari saluran udara.
Ketika silia tidak bisa bekerja, kemungkinan debu dan lendir menumpuk di saluran udara. Hal ini dapat memicu serangan asma.
Baca Juga: Anemia dan Asap Rokok, Faktor Penyebab Utama Bayi Mengalami Stunting
Menurut WebMD, menjadi perokok pasif atau yang mengirup asap dari rokok orang lain, kemungkinan lebih berbahaya daripada perokok sebenarnya.
Sebab, asap yang membakar ujung rokok mengandung lebih banyak zat berbahaya. Misalnya tar, karbon monoksida, nikotin, dan lainnya.
Ketika seorang penderita asma menjadi perokok pasif, mereka lebih mungkin mengalami mengi, batuk, dan sesak napas yang berkaitan dengan penyakitnya itu.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC US), asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk ratusan racun. Sekitar 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker.
Inilah sebabnya seorang penderita asma harus menghindari paparan asap rokok orang lain.
Baca Juga: Desa Bebas Asap Rokok di Sulawesi Selatan
Asap rokok dan penderita asma anak-anak