Kenali Beda Alergi Matahari dan Terbakar Matahari

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 23 Agustus 2020 | 12:24 WIB
Kenali Beda Alergi Matahari dan Terbakar Matahari
Ilustrasi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kulit merah, melepuh dan terasa perih saat disentuh merupakan salah satu tanda dari kulit terbakar matahari. Dikenal dengan istilah sunburn, gejala serupa nyatanya bisa juga menjadi tanda dari masalah alergi matahari atau sun rashes. Memang apa sih perbedaan nyata dari sunburn dan sun rashes?

Ditulis Alo Dokter, alergi matahari dan terbakar matahari memang merupakan dua kondisi yang serupa tapi tak sama. Hanya saja, gejala yang ditimbulkan oleh alergi matahari cenderung lebih parah daripada terbakar matahari.

Lalu, apa itu alergi matahari atau sun rashes?

Alergi matahari adalah istilah untuk menggambarkan kondisi kulit yang gatal dan memerah setelah terkena paparan sinar matahari. Belum diketahui secara pasti mengapa tubuh mengembangkan reaksi tersebut. Namun, alergi matahari terjadi sebagai reaksi sistem kekebalan tubuh yang salah dalam menganggap bahwa sel komponen kulit yang terpapar matahari sebagai benda asing.

Baca Juga: Rekomendasi Dokter Kulit dalam Merawat Wajah: Cukup 3 Tahap

Akibatnya, tubuh berbalik menyerangnya dan menimbulkan reaksi alergi berupa ruam merah serta lecet. Selain itu, orang yang mengalami alergi matahari juga akan merasakan gejala berupa:

  • Kulit terasa gatal dan nyeri
  • Kulit melepuh
  • Muncul bintil-bintil kecil di kulit
  • Kulit mengeras

Gejala alergi matahari bervariasi, tergantung pada jenis alergi matahari yang terjadi. Beberapa tipe alergi matahari adalah polymorphous light eruption (PMLE), actinic prurigo, photoallergic eruption, dan solar urticaria.

Selanjutnya, apa itu terbakar matahari atau Sunburn?
Sunburn adalah luka bakar yang disebabkan oleh paparan sinar matahari secara berlebihan. Paparan sinar matahari yang berlebihan ini menyebabkan kulit menjadi rusak.

Tanda-tanda sunburn setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada warna atau phototype kulit dan lamanya paparan sinar matahari pada kulit. Bagi orang berkulit putih, paparan sinar matahari selama 15 menit sudah dapat menyebabkan kulit terbakar. Sedangkan orang dengan kulit cokelat dapat mentolerir paparan sinar matahari hingga berjam-jam.

Berikut ada pembagian warna kulit dan batas toleransinya terhadap paparan sinar matahari:

Baca Juga: Kabar Gembira, Ekstrak Pepaya Terbukti Dapat Cerahkan Kulit Wajah

  • Kulit putih pucat membutuhkan waktu antara 15-30 menit untuk terbakar, tetapi dalam waktu tersebut kulit tidak akan berubah warna menjadi cokelat.
  • Kulit putih membutuhkan waktu antara 25-40 menit untuk terbakar, dan dalam waktu tersebut, akan terjadi sedikit perubahan warna kulit menjadi kecokelatan.
  • Kulit putih agak gelap membutuhkan waktu antara 30-50 menit untuk terbakar, dan biasanya akan diiringi dengan perubahan warna menjadi kecoklatan.
  • Kulit kuning langsat jarang terbakar. Paparan sinar matahari selama 40-60 menit dapat membuat kulit kuning langsat menjadi kecokelatan, tetapi jarang sampai terbakar.
  • Kulit sawo matang membutuhkan antara 60-90 menit untuk berubah warna menjadi kecokelatan, tetapi sulit untuk terbakar.
  • Kulit cokelat atau hitam membutuhkan waktu antara 90-150 menit untuk berubah warna menjadi lebih gelap, tapi tidak akan terbakar.

Tanda-tanda sunburn biasanya terjadi setelah 2-6 jam terkena paparan sinar matahari dan puncaknya adalah pada 12-24 jam setelahnya. Tanda-tanda yang dapat muncul pada kulit meliputi:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI