Suara.com - Banyak orang yang merasa lemas dan lesu setelah makan atau saat siang hari. Hal ini yang tentu saja bisa menurunkan produktivitas Anda.
Melansir dari healthline, untuk menjaga produktivitas tetap baik, berikut adalah beberapa makanan yang bisa meningkatkan produktivitas:
Pisang
Pisang bisa jadi salah satu makanan terbaik untuk meningkatkan energi. Buah satu ini mengandung karbohidrat kompleks, kalium, dan vitamin B6 yang sangat baik bagi tubuh.
Baca Juga: Ikut Gaya Hidup Plant Based, Ini yang Sering dimakan Pandji Pragiwaksono
Kandungan nutrisi dalam pisang tersebut dikenal mampu membantu meningkatkan energi.
Ikan berlemak
Ikan berlemak seperti salmon dan tuna adalah sumber protein, asam lemak, dan vitamin B yang baik. Satu porsi salmon atau tuna bisa memenuhi kebutuhan harian asam lemak omega-3 dan vitamin B12.
Asam lemak omega-3 telah terbukti mengurangi peradangan yang bisa jadi penyebab umum kelelahan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi suplemen omega-3 dapat mengurangi kelelahan, terutama pada pasien kanker.
Sementara vitamin B12 bekerja dengan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah dan membantu zat besi bekerja lebih baik di tubuh Anda. Kadar sel darah merah dan zat besi yang optimal dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan energi.
Baca Juga: Perlu Tahu, 4 Makanan Enak yang Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Nasi merah
Satu setengah cangkir (50 gram) beras merah mengandung 2 gram serat dan menyediakan sebagian besar kebutuhan harian mangan, mineral yang membantu enzim memecah karbohidrat, dan protein untuk menghasilkan energi.
Selain itu, kandungan serat beras merah memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan tingkat energi yang stabil sepanjang hari.
Ubi jalar
Ubi jalar adalah sumber energi bergizi untuk meningkatkan energi. Satu porsi ubi jalar (100 gram) bisa memiliki 25 gram karbohidrat kompleks, 3,1 gram serat, 25 persen kebutuhan harian mangan, dan 564 persen kebutuhan harian vitamin A.
Dengan kandungan karbohidrat kompleksnya, tubuh Anda mencerna ubi jalar dengan lambat sehingga memberi Anda pasokan energi yang stabil.
Kopi
Kopi mungkin menjadi asupan pertama yang Anda pikirkan untuk meningkatkan energi. Kopi sendiri kaya akan kafein yang dapat dengan cepat melewati aliran darah ke otak dan menghambat aktivitas adenosin, neurotransmitter yang menenangkan sistem saraf pusat.
Akibatnya, produksi epinefrin, hormon yang menstimulasi tubuh dan otak bisa meningkat.
Meskipun kopi hanya menyediakan dua kalori per cangkirnya, efek stimulasi pada kopi dapat membuat Anda merasa terjaga dan fokus. Namun, Anda tidak disarankan mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein atau sekitar 4 cangkir kopi per hari.