Suara.com - Efek samping remas payudara memang tak mematikan. Tapi awas, meremas payudara bisa bikin memas loh.
Berolahraga secara rutin dan teratur memang baik, tapi penderita tekanan darah tinggi wajib menghindari beberapa jenis olahraga ini. Apa saja?
Simak berita kesehatan menarik hari ini seperti dirangkum Suara.com, Jumat (21/8/2020).
1. Awas Memar! Inilah Efek Samping Remas Payudara
Baca Juga: Menyusui Bikin Puting Payudara Lebih Sensitif dan Pecah-pecah, Benarkah?
Tindakan remas payudara meskipun dianggap sepele ternyata memiliki efek samping yang cukup berbahaya. Berikut ini ulasan efek samping remas payudara yang perlu kalian ketahui.
Meremas payudara merupakan tindakan yang aman namun jika dilakukan terlalu keras dapat menimbulkan nyeri pada payudara serta menyebabkan memar pada otot dan jaringan pada payudara.
2. Waspada, Penderita Tekanan Darah Tinggi Harus Hindari Olahraga Ini
Umumnya olahraga baik untuk menjaga tubuh tetap bugar. Namun bagi Anda yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, maka ada bentuk olahraga yang perlu dihindari.
Baca Juga: AW Masukkan Kaki ke Kemaluan Istri hingga Luka, Cemburu Ada Cupang di Dada
Melansir dari Express, hipertensi memicu tekanan berlebih pada pembuluh darah dan organ vital lain. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke hingga serangan jantung.
3. Cek Sekarang, Intensitas Buang Air Besar Anda Juga Bisa Jadi Tanda Diabetes
Diabetes hingga kini masih menjadi tantangan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Meski demikian, masih ada saja masyarakat yang belum mendapat informasi yang baik tentang gejala dari seorang yang menderita diabetes.
Tentu cara terbaik untuk mengetahui seorang terkena diabetes tipe dua ialah dengan memeriksakannya ke dokter. Tapi, ada sejumlah tanda yang bisa dicurigai sebagai gejala diabetes. Salah satunya ialah diare.
4. Wajib tahu, Ini Kondisi Cuaca yang Meningkatkan Risiko Penularan Covid-19
Hubungan kondisi cuaca dengan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, telah dipelajari sejak tahap awal pandemi.
Studi pertama, yang diterbitkan dalam Rapid Communication, berfokus pada wilayah Greater Sydney dan menemukan hubungan antara kelembapan yang lebih rendah, atau "udara yang lebih kering", dan peningkatan penularan virus di komunitas.
5. Sering Bernapas Lewat Mulut saat Tidur? Awas Berbahaya untuk Kesehatan
Penulis James Nestor membagikan pengalamannya saat bergabung sebagai peserta penelitian tentang bagaimana efek bernapas lewat mulut saat tidur pada kesehatan.
Melansir dari CNN, pengalamannya tersebut telah dibagikan dalam buku berjudul "Breath: The New Science of a Lost Art". Pada bukunya, Nestor menyatakan bahwa ia membiarkan para ilmuwan Universitas Stanford menutup lubang hidungnya dengan silikon dan selotip bedah untuk mengukur dampak pernapasan melalui mulut selama 10 hari.