Peneliti LIPI Jelaskan Tiga Tahap Uji Klinis Vaksin Covid-19, Apa Saja?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 20:54 WIB
Peneliti LIPI Jelaskan Tiga Tahap Uji Klinis Vaksin Covid-19, Apa Saja?
Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian vaksin Covid-19 di Indonesia membawa titik terang dalam penanganan pandemi virus Corona. Sebelum bisa digunakan masyarakat, vaksin wajib lolos tiga fase uji klinis terlebih dahulu.

Dilansir ANTARA, peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto menjelaskan rangkaian uji klinis vaksin untuk COVID-19 yang terdiri dari tiga tahap, yakni tahap I, II, dan III.

"Uji klinis dilaksanakan dalam tiga tahap," kata Wien saat dihubungi ANTARA, Jakarta, Jumat (21/8/2020).

Wien mengatakan kandidat vaksin yang diperoleh dari hasil penelitian di laboratorium harus melalui tahap uji praklinis pada hewan uji, misalnya monyet, dan uji klinis tahap I, II, dan III pada manusia.

Baca Juga: 60.000 Relawan Siap Uji Klinis Vaksin COVID-19 Buatan Amerika Serikat

Setelah lolos uji klinis tahap III, maka dapat diajukan untuk memperoleh izin edar vaksin dan penggunaan sebagai vaksin kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Uji klinis tahap I dilakukan terhadap relawan dengan jumlah kurang dari 100 orang untuk mengetahui apakah vaksin tersebut aman dan untuk mengidentifikasi respon imun yang muncul serta untuk menentukan dosisnya.

Tahap II dilakukan terhadap beberapa ratus orang relawan untuk menentukan efikasi atau efektifitas vaksin, serta untuk memastikan efek samping vaksin tersebut.

Tahap III dilakukan terhadap ribuan orang relawan untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut efektif, aman dan bermanfaat untuk mencegah infeksi sesuai tujuan dan target populasinya.

Pada uji klinis tahap III, para relawan yang dipilih perlu mendapatkan kemungkinan untuk terinfeksi oleh virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dalam aktivitas mereka sehari-hari.

Baca Juga: Dikritik Dunia, Rusia Klaim Vaksin Covid-19 Buatannya Berfungsi 2 Tahun

"Relawan yang ideal adalah mereka yang dalam aktivitas sehari-hari mereka berpotensi tinggi untuk terinfeksi virus, misalnya para tenaga medis," ujar Wien.

Uji klinis I, II dan III biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kelompok umur, misalnya anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun, mereka yang berusia 18-59 tahun, dan mereka yang berusia lanjut di atas 60 tahun.

Vaksin Sinovac dari China Diuji di Indonesia

Perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech Ltd akan memasok 40 juta vaksin COVID-19 khusus untuk Indonesia sampai Maret 2021.

Hal itu disepakati dalam nota kesepahaman antara Sinovac Biotech dan perusahaan farmasi Indonesia PT Bio Farma (Persero), di Kota Sanya, Hainan, China, Kamis (20/8/2020).

Dalam MoU itu berisi tentang prioritas distribusi vaksin COVID-19 untuk Indonesia sampai akhir 2021.

"Yang ditandatangani oleh Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen Kapasitas Bulk Vaccine 2021 - di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada BioFarma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat jumpa pers virtual dari Kota Sanya usai menghadiri pertemuan bilateral dengan pemerintah China.

Di samping MoU untuk kapasitas vaksin 2021, pihak Sinovac dan Bio Farma juga menandatangani perjanjian awal pembelian dan distribusi vaksin COVID-19.

Lewat perjanjian itu, Sinovac menyetujui produksi vaksin COVID-19 sampai 40 juta dosis mulai November 2020 sampai Maret 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI