Suara.com - Meksiko dikabarkan akan menerima setidaknya 2.000 dosis vaksin Covid-19 potensial Rusia, yang dijuluki 'Sputnik V'. Vaksin itu nantinya untuk diuji di antara populasinya, kata seorang pejabat senior pemerintah Meksiko.
"Meksiko ditawari setidaknya 2.000 dosis vaksin untuk melakukan protokolnya untuk mulai mengujinya di Meksiko, yang merupakan kabar baik karena sekali lagi kita mengulur waktu," kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, dilansir dari Global News.
Pada hari Rabu, pemerintah Meksiko mengatakan bahwa mereka ingin melakukan pengujian fase 3 vaksin, sebagai bagian dari upaya negara Amerika Latin itu untuk mengamankan pasokan awal obat yang efektif untuk mengendalikan pandemi virus corona.
Pengujian massal vaksin Covid19 Rusia untuk mendapatkan persetujuan peraturan domestik akan melibatkan lebih dari 40.000 orang dan akan diawasi oleh badan penelitian asing ketika dimulai minggu depan, kata para pendukung proyek pada hari Kamis.
Baca Juga: WHO: Meski Pandemi Covid-19, Vaksinasi Influenza Harus Tetap Jalan!
Sebelumnya, vaksin tersebut dijuluki "Sputnik V" sebagai penghormatan kepada satelit pertama di dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.
Pemerintah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sedang berupaya untuk memiliki vaksin yang berfungsi sesegera mungkin di Meksiko.
Pemerintahannya telah setuju untuk membantu pembuatan kandidat vaksin yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca Inggris dan Universitas Oxford untuk memasok pasar Amerika Latin.
Selain itu mereka juga sedang bersiap untuk melakukan uji coba tahap akhir untuk perusahaan AS Johnson & Johnson dan dua perusahaan China.
Meksiko telah mendaftarkan 537.031 kasus virus korona yang diketahui dan 58.481 kematian, penghitungan kematian tertinggi ketiga di dunia.
Baca Juga: Erick Thohir: Kerja Sama Vaksin dengan Sinovac China Saling Untung