Wajib tahu, Ini Kondisi Cuaca yang Meningkatkan Risiko Penularan Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 12:07 WIB
Wajib tahu, Ini Kondisi Cuaca yang Meningkatkan Risiko Penularan Covid-19
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan kondisi cuaca dengan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, telah dipelajari sejak tahap awal pandemi.

Studi pertama, yang diterbitkan dalam Rapid Communication, berfokus pada wilayah Greater Sydney dan menemukan hubungan antara kelembapan yang lebih rendah, atau "udara yang lebih kering", dan peningkatan penularan virus di komunitas.

Sekarang, studi kedua, yang diterbitkan dalam Transboundary and Emerging Diseases minggu ini, dan dilakukan oleh tim yang sama, mengonfirmasi risiko ini.

Penelitian tersebut dipimpin oleh Profesor Michael Ward, seorang ahli epidemiologi di Sekolah Ilmu Kedokteran Hewan Sydney di Universitas Sydney, dan dua peneliti dari lembaga mitra mereka Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan di Shanghai, China.

Baca Juga: 3 Aktor Korea Positif Corona, Ini Daftarnya

Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].
Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].

Penelitian yang dipublikasikan dan ditinjau sejawat ini adalah yang kedua untuk menyelidiki kondisi cuaca dan penularan virus di Australia, dan menemukan berkurangnya kelembapan di beberapa wilayah berbeda di Sydney yang secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan jumlah kasus. Namun, hubungan yang sama tidak ditemukan untuk faktor cuaca lainnya, termasuk curah hujan, suhu dan angin.

"Studi kedua ini menambah bukti yang berkembang bahwa kelembaban adalah faktor kunci dalam penyebaran [virus] Covid-19," kata Ward dalam rilis berita.

Udara kering tampaknya mendukung penyebaran Covid-19, artinya waktu dan tempat menjadi penting, tambahnya. "Bukti yang terkumpul menunjukkan bahwa iklim adalah faktor dalam penyebaran Covid-19, meningkatkan kemungkinan wabah penyakit musiman."

Tim memperkirakan bahwa akibat penurunan kelembapan relatif sebesar 1 persen kasus SARS-CoV-2 dapat meningkat sebesar 7-8 persen

Menurut Ward, faktor biologis bertanggung jawab atas penularan virus di udara.

Baca Juga: Gegara Demo, Kasus Virus Corona di Korea Selatan Meroket

“Saat kelembapan lebih rendah, udaranya lebih kering dan membuat aerosol mengecil,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI