Hits: Cegah Kolesterol Tinggi, Covid-19 pada Anak Lebih Menular

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 11:01 WIB
Hits: Cegah Kolesterol Tinggi, Covid-19 pada Anak Lebih Menular
Ilustrasi bola mata. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kolesterol tinggi terjadi ketika terlalu banyak zat berlemak di dalam darah. Zat yang dikenal sebagai kolesterol ini bisa menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Nah, supaya kadar kolesterol tinggi ini tak jadi masalah, coba cek apakah kadar kolesterol tubuhmu. Bisa lewat lingkaran di bola mata, lho.  

Berita lain seputar Covid-19, disebutkan beberapa studi kasus dan penelitian, meski anak-anak kecil tidak kebal terhadap virus corona baru, mereka jarang mengembangkan gejala atau komplikasi parah dari penyakit tersebut. Tapi yang paling berbahaya, pasien Covid-19 anak-anak ternyata lebih menularkan penyakit ini kepada orang lain. Waduh!

Simak berita selengkapnya di bawah ini ya! 

1. Cegah Kolesterol Tinggi, Cek Lingkaran di Sekitar Bola Mata

Baca Juga: Sering Tanpa Gejala, Pasien Covid-19 Anak Disebut Lebih Menular

Ilustrasi mata (shutterstock)
Ilustrasi mata (shutterstock)

Kolesterol tinggi terjadi ketika terlalu banyak zat berlemak di dalam darah. Zat yang dikenal sebagai kolesterol ini bisa menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah.

Padahal pembuluh darah yang tersumbat bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, karena membatasi jumlah suplai darah ke jantung dan seluruh tubuh.

Baca selengkapnya

2. Sering Tanpa Gejala, Pasien Covid-19 Anak Disebut Lebih Menular

ilustrasi pasien Covid-19 anak. (Shutterstock)
ilustrasi pasien Covid-19 anak. (Shutterstock)

Saat dunia masih menunggu vaksin untuk memberantas virus corona, para peneliti terus mempelajari lebih lanjut tentang penularan baru dan mengekang penyebarannya.

Baca Juga: Hati-hati, Ahli Tegaskan Anak-anak Bisa Jadi Penyebar Covid-19 Tanpa Gejala

Dilansir dari Times of India, beberapa studi kasus dan penelitian mengisyaratkan teori bahwa meski anak-anak kecil tidak kebal terhadap virus corona baru, mereka jarang mengembangkan gejala atau komplikasi parah dari penyakit tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI