Suara.com - Anak-anak terkadang merasa takut dengan berbagai hal. Meski begitu, ketakutan dapat membantu anak-anak untuk merasa waspada dan berhati-hati.
Mengutip dari Kids Health, ketakutan pada anak bisa berbeda-beda tergantung dengan usia mereka. Berikut rinciannya:
Usia 8 sampai 9 Bulan
Bayi usia 8 sampai 9 bulan merasakan kecemasan terhadap orang asing. Saat bayi berusia sekitar 8 sampai 9 bulan, mereka dapat mengenali wajah orang yang mereka kenal.
Baca Juga: Anak yang Sekolah PAUD, Nilainya Lebih Tinggi daripada Mereka yang Tidak
Hal tersebut yang membuat wajah baru bisa tampak menakutkan bagi mereka. Anak usia ini mungkin akan menangis atau bergantung pada orangtua mereka agar merasa aman saat melihat orang asing.
Usia 10 Bulan sampai 2 Tahun
Balita di umur ini merasa cemas dengan sebuah perpisahan. Pada usia antara 10 bulan hingga 2 tahun, banyak balita mulai takut dipisahkan dari orangtua.
Mereka tidak ingin orangtua meninggalkan mereka di tempat penitipan anak atau sebelum tidur.
Usia 4 hingga 6 Tahun
Baca Juga: Menyorot 7 Risiko yang Mengancam Anak Saat Pandemi Covid-19, Apa Saja?
Anak-anak usia 4 hingga 6 tahun dapat membayangkan dan berpura-pura. Tapi belum bisa membedakan mana yang nyata dan yang tidak.
Bagi mereka, monster menakutkan yang mereka bayangkan tampak nyata. Mereka takut dengan apa yang mungkin ada di bawah tempat tidur atau di lemari.
Anak-anak di usia ini banyak yang takut gelap, menjelang tidur, hingga mimpi buruk. Mereka juga mungkin takut dengan suara keras seperti guntur atau kembang api.
Usia 7 Tahun Ke Atas
Anak-anak di usia ini sudah bisa membedakan yang nyata dan tidak sehingga ketakutan mereka adalah apa yang ada di dunia nyata.
Di usia ini, mereka mungkin takut ada orang jahat di dalam rumah, takut dengan bencana alam, takut dirundung, hingga takut orang yang mereka cintai meninggal.