Suara.com - Angka kanker hati meningkat tiga kali lipat sejak 1980-an. Dalam hal ini, para peneliti menunjukkan bahwa kurang tidur secara terus-menerus menyebabkan penyakit hati dan akhirnya menyebabkan kanker hati.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Baylor College of Medicine di Texas ini telah diterbitkan dalam jurnal Cancer Cell.
"Studi terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen populasi di Amerika Serikat mengadopsi gaya hidup yang mengarah pada gangguan kronis tidur mereka," kata Loning Fu, penulis senior studi dan profesor di Baylor College of Medicine seperti yang dikutip dari Medical News Today.
“Ini juga telah mencapai tingkat epidemi di negara maju lainnya yang dibarengi dengan peningkatan risiko obesitas dan kanker hati,” tambahnya.
Baca Juga: Awas, Kekurangan Vitamin D dan B12 Terkait dengan Masalah Tidur
Menurut rekan penulis, profesor molekuler dan biologi seluler David Moore menyatakan bahwa kanker hati sedang meningkat di seluruh dunia. Sementara dalam penelitian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa pasien dapat mengembangkan penyakit hati berlemak menjadi kanker hati.
“Kami tahu kami memerlukan model hewan untuk memeriksa hubungan ini dan penelitian di Lab Fu menemukan bahwa tikus yang mengalami jet-lag kronis mengembangkan kanker hati dengan cara yang sangat mirip seperti yang dijelaskan pada manusia yang mengalami obesitas,” tambahnya.
The American Cancer Society melaporkan bahwa 700.000 orang di seluruh dunia didiagnosis mengalami kanker hati setiap tahun. Pria lebih mungkin mengembangkan kanker hati daripada wanita.