Suara.com - Menggunakan toilet umum tidak dapat dihindari saat ini. Tetapi itu juga berarti Anda harus berbagi bilik toilet yang sama dengan ratusan orang setiap hari.
Akibatnya, masyarakat disarankan untuk memakai masker saat menggunakan toilet umum karena penelitian terbaru menemukan bahwa menyiram toilet melepaskan partikel halus ke udara yang membuat orang berisiko tertular Covid-19 di toilet umum.
Menurut sekelompok peneliti China dari Universitas Yangzhou, lebih dari 57 persen partikel terdeteksi di lingkungan toilet. Karena itu, seorang peneliti dalam studi yang diterbitkan dalam Physics of Fluids menyarankan bahwa memakai masker wajah harus diwajibkan di toilet umum selama pandemi dan aspek distribusi tetesan harus ditingkatkan untuk mengekang penyebaran Covid-19,
Dilansir dari Wordlofbuzz, peneliti Universitas Yangzhou Dr Ji-Xiang menyarankan masyarakat untuk lebih waspada agar tidak tertular di toilet umum. Ini termasuk menurunkan tutup toilet terlebih dahulu sebelum disiram.
Baca Juga: Aktor Heo Dong Won Umumkan Positif COVID-19
Studi lain yang dirilis oleh Departemen Arsitektur dan Teknik Sipil City University di Hong Kong telah mengkonfirmasi bahwa ketika Anda menyiram toilet tanpa menutup tutupnya, partikel dari kotoran dan urin di dalam mangkuk akan hampir tersebar di mana-mana di kamar mandi.
Hal itu termasuk sikat gigi, tetapi mereka juga menambahkan bahwa menyiram toilet dengan tutupnya mengarah ke pelepasan hingga 80.000 tetesan yang tercemar dan membiarkannya melayang satu meter di udara selama berjam-jam.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pembilasan juga dapat menyebabkan partikel bakteri yang lebih kecil terbawa udara dan ini ditularkan ke daerah sekitarnya melalui tetesan yang dihasilkan dalam pembilasan. Ini berarti partikel yang lebih kecil seperti virus korona yang mematikan dapat menyebar melalui partikel air ini, lapor SCMP.
Sebelumnya, peneliti di China menemukan virus corona bisa menyebar melalui kotoran manusia. Studi tersebut menunjukkan bahwa pemahaman tentang penyebab penyebaran Covid-19 masih belum komprehensif dan memerlukan studi lebih lanjut.
Baca Juga: Cara Memperbesar Payudara Tanpa Obat dan Operasi, Gunakan Bahan Alami Ini