Gegara Pandemi Covid-19, Layanan Kesehatan Reproduksi Tak Berjalan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 20 Agustus 2020 | 17:21 WIB
Gegara Pandemi Covid-19, Layanan Kesehatan Reproduksi Tak Berjalan
Ilustrasi kesehatan reproduksi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Karantina wilayah, pembatasan perjalanan, gangguan rantai pasokan, peralihan besar-besaran sumber daya kesehatan untuk memerangi Covid-19 dan ketakutan terhadap infeksi terus menghalangi banyak perempuan dan godis untuk melakukan perawatan.

Diana Kihima dari Pusat Promosi Perempuan mengatakan kehamilan remaja dilaporkan melonjak di Kenya, sementara beberapa perempuan muda di daerah kumuh Kibera Nairobi terpaksa menggunakan pecahan kaca, tongkat, dan pena untuk mencoba menggugurkan kehamilan. Dua meninggal karena luka-luka, sementara beberapa tidak bisa hamil lagi.

Federasi Keluarga Berencana Internasional (IPPF) melaporkan di beberapa bagian Afrika Barat, penyediaan beberapa alat kontrasepsi turun hampir 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Saya belum pernah melihat kondisi seperti ini, selain terjadi pada negara-negara konflik," kata Diana Moreka, koordinator Jaringan MAMA yang menghubungkan perempuan dan anak perempuan untuk peduli di 16 negara Afrika.

Baca Juga: Warga Nilai Pemerintah Pusat Lamban Tangani Corona Dibandingkan Pemda

Panggilan ke nomor hotline mereka meningkat tajam, termasuk yang nomor yang baru diluncurkan sejak pandemi dimulai di Kongo, Zambia, dan Kamerun. Lebih dari 20 ribu wanita tercatat telah menelepon sejak Januari.

Seperti yang lain, Moreka memprediksi ledakan kelahiran bayi akan terjadi di beberapa bagian dunia.

"Pandemi ... telah membawa kami bertahun-tahun ke belakang," dalam pelayanan keluarga berencana, katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI