Simak! 3 Cara Pertahankan Kekebalan Tubuh di Hari Tua

Kamis, 20 Agustus 2020 | 08:30 WIB
Simak! 3 Cara Pertahankan Kekebalan Tubuh di Hari Tua
Ilustrasi Lansia (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh menjadi semakin kurang efektif dalam menangkal infeksi dan kurang responsif terhadap vaksin. Kondisi ini bisa memicu peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan.

Melansir dari Medical News Today, kekebalan tidak hanya melemah di usia tua namun juga menjadi tidak seimbang. Hal ini yang membuat tubuh kehilangan kemampuannya untuk bertahan dari virus, bakteri, jamur, dan berbagai peradangan kronis dan ringan termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, kanker, dan demensia. 

Untungnya, kekebalan tubuh bisa dipertahankan meski usia telah menua. Berikut adalah beberapa cara mempertahankan kekebalan tubuh di usia tua, antara lain:

1. Melakukan Aktivitas Fisik secara Teratur

Baca Juga: Studi: Sistem Kekebalan Tubuh Kuat Dalam Menangkal Infeksi Ulang Covid-19

Olahraga memiliki efek yang sangat besar pada sistem kekebalan tubuh. Hal ini dinyatakan sebuah penelitian dalam jurnal Nature Reviews Immunology.

Mempertahankan massa otot melalui olahraga dapat melindungi dari infeksi dan kondisi seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular yang terkait erat dengan peradangan kronis.

Hal ini karena otot rangka menghasilkan berbagai protein yang disebut miokin yang mengurangi peradangan dan menjaga fungsi kekebalan. 

2. Melakukan Diet Mediterania

Secara khusus, penelitian menunjukkan bahwa diet membantu menentukan risiko lansia terkena sarcopenia. Kondisi ini menyebabkan hilangnya massa otot, kekuatan, dan fungsi.

Baca Juga: Studi: Minum Teh Terkait dengan Kesehatan Otak saat Tua

Dalam hal ini, maka ada hubungan dua arah antara otot rangka dan sistem kekebalan. Otot menghasilkan miokin anti-inflamasi, sementara peradangan kronis juga mempercepat hilangnya otot pada sarcopenia.

Diet mediterania menekankan pada konsumsi buah, sayuran berdaun, dan minyak zaitun dalam jumlah besar. Sementara protein bisa didapatkan dari ikan, unggas, dan produk susu dalam jumlah sedang serta sedikit porsi daging merah dan tambahan gula. 

Penelitian juga telah mengaitkan diet mediterania dengan penurunan risiko obesitas yang lebih rendah, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan kanker.

Ilustrasi diet mediterania, salad, diet mind, makanan sehat. (Shutterstock)
Ilustrasi diet mediterania, salad, diet mind, makanan sehat. (Shutterstock)

3. Mempertahankan Berat Badan

Menurut kumpulan penelitian tentang penuaan sistem kekebalan, jaringan adiposa atau lemak dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peradangan.

Selain itu, penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa sistem kekebalan orang dengan obesitas dapat menghasilkan lebih sedikit antibodi dalam merespons vaksinasi flu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI