Dalam beberapa hari, Zalya menjalani operasi untuk mengangkat tumor seberat 1,8 kg. Dia harus menjalani lima kali transfusi darah. Sementara Lenai harus menunggu sepuluh hari sebelum dia bisa memeluk Zalya, karena bayi mungil itu menjalani perawatan intensif neonatal (NICU).
"Saat kami menggendongnya untuk pertama kali, saya hanya ingat menangis. Saya hanya terkejut melihat betapa kecilnya dia dan bahwa SCT (tumor) lebih besar darinya. Kami melihat SCT di scan dan mereka akan selalu memberi tahu seberapa besar pertumbuhannya," tuyr Lenai.
Setelah 57 hari dirawat di rumah sakit di Adelaide, Australia, mereka diizinkan pulang.
"Aku merasa meskipun Zalya sudah berusia lima bulan saat kami pulang, baru saat itulah dia memulai hidupnya. Saat itu, kami akhirnya membawa pulang bayi kami yang baru lahir," ucap Lenai.
Baca Juga: Jijik! Oknum ART Ludahi Susu Bayi, Bikin Publik Berang
Tumor Zalya dinyatakan tidak berbahaya sehingga dia tidak mengalami kerusakan jangka panjang pada organnya dan tetap tumbuh seperti anak normal. Meskipun dia belum bisa berjalan atau merangkak.
Zalya telah diangkat tulang ekornya untuk mencegah risiko kembalinya tumor. Dia juga terus dipantau secara ketat dengan tes darah rutin untuk memastikan tumor tidak akan kembali. Sebab risiko tumor kembali masih tinggi sampai dia mencapai usia lima tahun.
"Saya hanya ingin dia menjadi bayi yang bahagia dan sehat. Suatu hari nanti, saya berharap dia bisa berbicara dengan para penyintas lainnya," kata Lenai.