Sementara itu, Dr Mitchell Kramer yang merupakan ketua kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Huntington Northwell Health di Huntington, New York dan membaca penelitian itu punya pandangan tersendiri.
Dia mencatat bahwa penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa perempuan yang menikah cenderung memasuki menopause lebih lambat daripada perempuan lajang. Salah satu teori yang menjelaskan tren tersebut adalah bahwa wanita yang sudah menikah mungkin lebih sering berhubungan seks.
"Semua perempuan pada akhirnya akan mengalami penghentian menstruasi dan menopause, tetapi peningkatan frekuensi aktivitas seksual dalam beberapa hal mempengaruhi sistem reproduksi untuk menunda perubahan menopause," kata Kramer.
Meski begitu, Kramer percaya bahwa wanita individu tidak boleh terlalu mementingkan temuan.
Baca Juga: Curhat Istri 5 Tahun Tak Diajak Hubungan Seks, Alasan Suaminya Jahat Banget
"Signifikansi dan pentingnya temuan ini terutama untuk kepentingan ilmiah - pentingnya temuan ini dari perspektif kesehatan patut dipertanyakan," katanya.