Cek Gejala Serangan Jantung, Perhatikan Pola Tidur Anda!

Rabu, 19 Agustus 2020 | 13:58 WIB
Cek Gejala Serangan Jantung, Perhatikan Pola Tidur Anda!
Ilustrasi tidur (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat akibat gumpalan darah. Orang dalam kondisi ini bisa mengalami kefatalan bila tak segera ditangani dengan tepat.

Penyebab paling umum pembekuan darah adalah penyakit jantung koroner (PJK), yakni suatu proses di mana arteri koroner tersumbat oleh timbunan kolesterol.

Adapun gejala umum serangan jantung biasanya berupa nyeri dada. Tapi, gejala serangan jantung juga bisa dilihat dari pola tidur.

Jika gangguan tidur adalah masalah yang paling terlihat, maka itu bisa jadi tanda peringatan tersembunyi dari serangan jantung. Padahal tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga: Benarkah Akupuntur Bisa Bantu Pasien Virus Corona? Ini Kata Peneliti

Orang yang kurang tidur bisa berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan jantung koroner, berapa pun usia, berat badan, kebiasaan merokok dan olahraga.

Ilustrasi serangan jantung (shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung (shutterstock)

Para peneliti memahami bahwa kurang tidur bisa menyebabkan gangguan pada kondisi kesehatan yang mendasari dan proses biologis, seperti metabolisme glukosa, tekanan darah dan peradangan.

Dalam sebuah penelitian di US National Library of Medicine National Institutes of Health, gangguan tidur pada wanita sebelum infark miokrad diselidiki.

"Myocardial Infarction (MI) sering tidak dikenali pada wanita, karena mereka mungkin hanya mengalami gejala yang samar seperti gangguan tidur," kata studi tersebut dikutip dari Express.

Menggambarkan korelasi gangguan tidur sebelum MI bisa membantu mengenali wanita yang berisiko terkena penyakit jantung koroner. Laporan subyektif tentang gangguan tidur sebelum MI tampaknya lazim pada wanita dari semua ras dan bentuk tanda peringatan penting.

Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Sebabkan Diabetes Tipe 1 pada Anak-Anak, Benarkah?

The British Heart Foundation mengatakan masalah tidur sangat umum di antara orang-orang dengan penyakit jantung dan peredaran darah. Faktanya, sebanyak 44 persen pasien jantung mengalaminya.

Sebuah penelitian pada hampir setengah juta orang di China menemukan bahwa orang yang kesulitan tidur dan bangun terlalu pagi mengalami peningkatan risiko terkena serangan jantung atau stroke selama 10 tahun.

Risiko seseorang dengan serangan jantung mengalami masalah tidur sekitar 10 persen. Sedangkan, risiko seseorang mengalami kesulitan tidur, bangun pagi dan tidak efektif di siang hari sebesar 18 persen.

"Studi kami adalah studi kohort skala besar pertama yang mengidentifikasi hubungan respon-dosis positif (semakin banyak gejala, maka semakin tinggi risiko antara jumlah gejala insomnia dan risiko penyakit kardiovaskular," ujar para peneliti.

Para peneliti berpendapat deteksi dan intervensi dini untuk mengobati insomnia berpotensi mengurangi risiko kardiovaskular berikutnya, terutama di antara orang dewasa muda dan orang dewasa yang belum mengembangkan hipertensi.

Seseorang berisiko mengetahui hubungan antara tidur dan jantung, karena pasien dengan sleep apnea sering kali mengalami masalah jantung.

Kondisi ini terjadi karena tanpa waktu istirahat yang lama dan dalam, bahan kimia tertentu aktif yang membuat tubuh tidak mencapai waktu lama di mana detak jantung tekanan darah menurun.

Seiring waktu, hal ini bisa menyebabkan tekanan darah lebih tinggi di siang hari dan kemungkinan lebih besar mengalami masalah kardiovaskular.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI