Bangun Pagi Bikin Perempuan Berisiko Lebih Kecil Terkena Kanker Payudara?

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 19 Agustus 2020 | 12:08 WIB
Bangun Pagi Bikin Perempuan Berisiko Lebih Kecil Terkena Kanker Payudara?
ilustrasi tidur, tidur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orang memiliki jam tubuh yang berbeda. Jam tubuh atau ritme sirkadian sendiri dipercaya mampu mengatur bagaimana tubuh bekerja dalam pola 24 jam. 

Ritme sirkadian pada akhirnya, memengaruhi kehidupan mulai dari jam tidur, suasana hati hingga risiko seseorang terkena serangan jantung. 

Tapi sayangnya tidak semua orang memiliki ritme sirkadian yang sama.

Beberapa orang masuk kategori manusia pagi atau "larks". Mereka bangun sangat awal pada pagi hari dan merasa lelah saat menjelang larut malam. Ada juga orang malam atau "burung hantu". Tipe ini biasanya sulit bangun pagi, produktif di malam hari dan lebih memilih untuk tidur larut malam.

Baca Juga: Zodiak Kesehatan Hari Ini Rabu 19 Agustus 2020: Aries Butuh Tidur Nyenyak

Dan menurut para peneliti dari Universitas Bristol, hal tersebut sangat berhubungan dengan risiko terkena kanker payudara.

Lewat metode pengacakan Mendelian, peneliti menganalisis data sekitar 341 DNA yang mengontrol apakah seseorang termasuk dalam tim larks atau burung hantu.

Mereka menggunakan metode tersebut untuk melakukan percobaan pada lebih dari 180.000 perempuan dari Biobank Inggris dan hampir 230.000 perempuan dari studi Konsorsium Asosiasi Kanker Payudara.

Menurut peneliti, orang-orang yang secara genetis menjadi seorang "larks", lebih kecil kemungkinannya berisiko menderita kanker payudara daripada burung hantu.

Itu artinya, orang-orang yang aktif di malam hari lebih mungkin menderita kanker payudara. Tapi tentu saja penelitian ini hanya sebuah potret kecil karena hanya menunjukkan dua dari 100 burung hantu mengembangkan kanker payudara dibandingkan dengan satu dari 100 larks.

Baca Juga: Membantu Tidur Lebih Nyenyak, Berikut 3 Olahraga yang Bagus di Malam Hari!

"Temuan ini berpotensi sangat penting karena tidur mudah dimodifikasi. Penelitian sebelumnya telah melihat dampak dari kerja shift, tetapi ini menunjukkan mungkin ada faktor risiko untuk semua perempuan," kata Dr Rebecca Richmond dari University of Bristol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI