Suara.com - Korea Selatan melaporkan kenaikan kasus virus corona harian tertinggi pada hari ini, Rabu (19/8/2020), dengan jumlah 297. Ini adalah peningkatan signifikan sejak awal Maret lalu.
Berdasarkan laporan CNBC, jumlah ini membuat total keseluruhan kasus infeksi virus corona di Negeri Ginseng tersebut menjadi 16.058 dengan 306 kematian.
Sebagian besar kasus baru muncul di Seoul dan sekitarnya, meningkatkan kekhawatiran akan wabah yang lebih luas di wilayah metropolitan berpenduduk lebih dari 25 juta orang tersebut.
Kenaikan kasus yang beberapa hari ini terjadi membuat pemerintah setempat meminta masyarakat menutup kelab malam, bar karaoke, buffet dan kafe pada awal pekan ini.
Baca Juga: Studi: Sistem Kekebalan Tubuh Kuat Dalam Menangkal Infeksi Ulang Covid-19
Mereka juga melarang layanan gereja yang dilakukan secara tatap muka, dan membatasi pertemuan di dalam serta luar ruangan, dengan masing-masing orang tidak lebih dari 50 dan 100 orang.
Jika angkanya semakin meningkat, kemungkinan pemerintah akan memberlakukan aturan jarak sosial secara ketat, sekolah ditutup, pekerja kantor diharuskan bekerja di rumah, dan pertemuan dibatasi hingga 10 orang saja.
Sebelumnya Korea Selatan sempat menjadi model mitigasi virus corona di banyak negara. Namun, cluster baru yang berkaitan dengan pertemuan keagamaan justru membuat kasus makin meningkat.
Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip mengatakan setidaknya 457 infeksi telah dikaitkan dengan gereja besar Presbiterian Sarang Jeil.
Sekitar 500 anggota lainnya dari ribuan jemaat telah diberitahu untuk melakukan karantina mandiri serta melakukan tes.
Baca Juga: Tubuh Menggigil Bisa Jadi Tanda Infeksi Covid-19, Ini Penjelasannya