Suara.com - Virus corona jenis baru ternyata kembali bermutasi menjadi jenis yang lebih menular. Menurut laporan, jenis baru dari penyebab Covid-19 ini diyakini 10 kali lebih menular dan ditemukan di Malaysia.
Mutasi ini ditemukan pada tiga dari 45 kasus di sebuah cluster yang terjadi di restoran setelah pemiliknya baru pulang dari India.
Pria pemilik restoran tersebut diketahui telah melanggar karantina di rumah selama 14 hari. Atas kejadian ini dia ditangkap dan dipenjara selama lima lima bulan dan didenda.
Jenis virus corona yang sama juga terdeteksi di kelompok lain pada orang yang kembali dari Filipina.
Baca Juga: Bedakan Batuk Biasa dengan Virus Corona Covid-19, Begini Caranya
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jenis virus corona baru dapat menyebabkan Covid-19 yang lebih parah.
Hal ini disebutkan dalam sebuah studi yang terbit dalam Cell Press mengatakan mutasi memang membuat virus lebih menular, tapi tampaknya virus corona tidak memperparah Covid-19 daripada varian sebelumnya.
Penulis studi dari La Jolla Institute for Immunology dan Coronavirus Immunotherapy Consortium mengatakan varian baru tersebut kini lebih dominan di Eropa dan AS.
Menurut para peneliti, dilansir The Health Site, mutasi memengaruhi protein lonjakan, struktur yang digunakan virus untuk masuk ke dalam sel manusia yang diinfeksinya.
Sekarang mereka memeriksa apakah ini juga memengaruhi kemanjuran vaksin yang sedang dikembangkan. Sebagian besar vaksin yang sedang dikembangkan menargetkan protein lonjakan, peneliti menggunakan jenis virus yang dahulu.
Baca Juga: Vaksin Virus Corona Rusia Ternyata Hanya Disetujui Untuk Kelompok Kecil