Bisa Bikin Ketagihan, Jangan Sampai Anak Melihat Pornografi

Rabu, 19 Agustus 2020 | 08:17 WIB
Bisa Bikin Ketagihan, Jangan Sampai Anak Melihat Pornografi
Ilustrasi konten pornografi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konten pornografi bisa sangat berbahaya bagi anak, mengingat mereka belum cukup umur untuk bisa membedakan hal yang baik dan buruk. Ditambah, saat menonton pornografi, anak belum paham apa itu seks dan apa dampaknya, sehingga bisa saja mereka mencoba-coba.

"Pornografi bahaya ya. Kalau anak menonton pornografi, sesuatu yang belum bisa dia pahami dengan betul tapi menimbulkan rasa senang pada dirinya. Di otak akan merangsang pelepasan neurotransmitter dopamin yang membuat senang," ujar Ketua Satgas Perlindungan Anak IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A(K) bincang LIVE IG, Selasa (18/8/2020).

Anak belum tahu mengapa mereka jadi senang, lebih berbahaya jika menirukannya karena tidak mendapat edukasi orangtua, apa fungsi organ vital, kebersihan, dan sebagainya.

Jika sudah menimbulkan rasa senang, biasanya akan membuat anak jadi ketagihan dan mencari-cari hal yang juga menghasilkan perasaan rasa senang serupa, bahkan lebih.

Baca Juga: Jadi Pengangguran, Pak Guru Dibekuk Gegara Unduh Konten Porno Anak-anak

"Pada kesempatan berikutnya, anak itu akan cari-cari lagi apa yang membuat dia senang itu. Lalu dia mencoba untuk mengakses lagi," tutur dr. Eva.

Dokter yang berpraktik di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat mengingatkan jika perilaku anak ini berlangsung terus menerus tanpa diawasi orangtua dan dibimbing kembali ke pengetahuan yang benar, maka yang terjadi anak jadi kecanduan pornografi. Selayaknya menjadi pecandu narkoba dan sulit untuk berhenti, harus direhabilitasi.

"Penelitian menunjukkan kecanduan pornografi dampaknya bisa seperti kecanduan narkoba. Jadi orangtua harus pastikan tidak ada anak di sekitar ketika orangtua ingin mengakses pornografi," jelasnya.

Nah, salah satu cara agar anak tak terjebak menjadi pecandu pornografi, salah satunya adalah dengan memberikan edukasi seks pada anak.

Di Indonesia, edukasi seks memang masih jadi hal yang tabu dan tidak sepatutnya dibicarakan pada anak. Padahal edukasi seks sangat penting dilakukan.

Baca Juga: Takut Dilempari Batu, Bintang Film Dewasa Rusia 10 Tahun Tak Pulang Kampung

Dr. Eva kemudian menyampaikan edukasi seks sudah bisa dilakukan pada anak usia 16 bulan hingga 18 bulan, atau usia 2 hingga 3 tahun, untuk diajarkan seputar perbedaan gender laki-laki dan perempuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI