Studi: Orang Obesitas Memiliki Risiko Tinggi Alami Kematian akibat Covid-19

Selasa, 18 Agustus 2020 | 18:31 WIB
Studi: Orang Obesitas Memiliki Risiko Tinggi Alami Kematian akibat Covid-19
Ilustrasi obesitas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi virus corona Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi, terutama pada pasien yang memiliki penyakit penyerta. Bahkan, studi terbaru menemukan risiko kematian pada pria obesitas dan dewasa muda.

"Obesitas memainkan peran penting dalam risiko kematian akibat Covid-19, terutama pada pasien pria dan populasi yang lebih muda," kata peneliti dalam studi di jurnal Annals of Internal Medicine.

Korelasi ini tidak tergantung pada penyakit penyerta yang berkaitan dengan obesitas, seperti hipertensi, diabetes, penyakit paru-paru atau ginjal kronis, hingga infark miokard, yang menjadi faktor risiko Covid-19 yang parah.

Para peneliti menganalisis 6.916 catatan kesehatan pasien Kaiser Permanente California Selatan yang dites positif mengidap Covid-19 selama periode 13 Februari 2020 hingga 2 Mei 2020.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Mulai Produksi 300 Juta Jarum Suntik Vaksin Covid-19

Dalam studi tersebut, dilansir dari Fox News, rata-rata body mass index (BMI) adalah 30,5 dan mereka dengan BMI 45 atau lebih tinggi dianggap amat sangat gemuk, 40 sampai 44 sangat gemuk dan 30 sampai 39 dianggap gemuk.

Peneliti menemukan pasien yang amat sangat gemuk empat kali lebih mungkin mengalami kematian akibat virus corona, dan mereka yang sangat gemuk hampir tiga kali lebih mungkin berisiko meninggal.

"Kami berharap studi ini tidak hanya memberikan dokter dan pasien pemahaman tentang risiko yang ditimbulkan obesitas pada pasien Covid-19, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan," kata penulis senior Sameer B. Murali , seorang dokter penyakit dalam di Kaiser Permanente Fontana Medical Center.

Peneliti mengatakan kematian terkait Covid-19 lebih umum terjadi pada pasien dengan kategori amat sangat gemuk dan sangat gemuk yang usianya di bawah 60 tahun.

"Tujuan utama kami dalam makalah ini adalah untuk memahami risiko yang terkait dengan obesitas, dan kondisi kronis terkait obesitas dalam sistem perawatan kesehatan kami," kata peneliti Sara Y. Tartof, dari Kaiser Permanente Departemen Riset & Evaluasi California Selatan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Pastikan Tes Swab di RS Rujukan Tetap Gratis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI