5 Jenis Pencegahan dan Pengobatan Covid-19 yang Ternyata Tidak Terbukti

Selasa, 18 Agustus 2020 | 16:34 WIB
5 Jenis Pencegahan dan Pengobatan Covid-19 yang Ternyata Tidak Terbukti
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 menghadirkan berbagai asumsi dan penelitian baru. Sayangnya, banyak asumsi yang ternyata malah tidak berefek dalam penekanan kasus Covid-19. 

Melansir dari Medical News Today, berikut perawatan dan pencegahan Covid-19 yang ternyata tidak manjur atau mitos belaka, antara lain:

1. Vitamin D Mencegah Infeksi

Banyak artikel yang mengklaim bahwa konsumsi vitamin D dapat membuat seseorang cenderung tidak tertular Covid-19. Klaim ini bermula dari laporan yang diterbitkan dalam jurnal Aging Clinical and Experimental Research.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Universitas Terbuka Gelar Disporseni secara Daring

Penulis makalah tersebut mengklaim telah menemukan korelasi antara tingkat rata-rata vitamin D yang rendah pada populasi negara tertentu dengan tingkat kasus dan kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi.

Ilustrasi suplemen vitamin D. (Shutterstock)
Ilustrasi suplemen vitamin D. (Shutterstock)

Namun, dalam tinjauan dari para peneliti Center for Evidence-Based Medicine di University of Oxford Inggris dengan tegas menyimpulkan bahwa mereka tidak menemukan korelasi antara vitamin D dan Covid-19. 

"Kami tidak menemukan bukti klinis tentang vitamin D dalam pencegahan atau pengobatan Covid-19," kata para peneliti dari Oxford.

2. Kandungan Zinc Bisa Menurunkan Penularan Virus Corona

Rumor lain yang muncul tentang Covid-19 adalah bahwa mengonsumsi suplemen zinc dapat membantu mencegah infeksi SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19) atau mengobati Covid-19.

Baca Juga: Warga Wuhan Berpesta di Kolam saat Badai Covid-19 Berlalu

Asumsi itu berawal dari gagasan tim peneliti di Rusia, Jerman, dan Yunani yang berhipotesis bahwa zinc mungkin dapat bertindak sebagai terapi preventif dan pengobatan untuk Covid-19. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam International Journal of Molecular Medicine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI