Benarkah Telur Berbahaya untuk Kolesterol Tinggi? Simak Dulu Buktinya!

Selasa, 18 Agustus 2020 | 15:56 WIB
Benarkah Telur Berbahaya untuk Kolesterol Tinggi? Simak Dulu Buktinya!
Ilustrasi telur (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kadar kolesterol tinggi terjadi ketika Anda memiliki terlalu banyak zat lemak dalam tubuh. Kondisi ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan berlemak, kurang olahraga, kelebihan berat badan, merokok dan minum alkohol.

Konsumsi makanan yang sehat untuk jantung bisa menjauhkan banyak dari faktor risiko yang berkontribusi. Karena itu Anda perlu menghindari beberapa makanan yang bisa memicu kolesterol tinggi, seperti daging olahan, kue dan biskuit.

Sejauh ini, banyak orang dengan kolesterol tinggi telah disarankan untuk membatasi konsumsi telur, terutama bagian kuning telurnya. Karena meski jadi salah satu sumber makanan paling bergizi, kuning telur dianggap tinggi kolesterol.

Tapi di sisi lain, dilansir dari Express, sebuah penelitian menunjukkan bahwa telur tidak berdampak buruk terhadap kadar kolesterol dan makan telur bisa meningkatkan HDL pelindung jantung.

Baca Juga: Tiga Fakta Terkini Soal Mutasi Virus Corona, Benarkah Lebih Mematikan?

Ilustrasi kolesterol menyumbat pembuluh darah. (Shutterstock)
Ilustrasi kolesterol menyumbat pembuluh darah. (Shutterstock)

Apa itu HDL?

Kolesterol HDL salah satu jenis kolesterol baik yang bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Kolesterol HDL bekerja dengan mengambil kolesterol LDL atau kolesterol jahat dan membawanya ke hati untuk dibuang.

Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa telur bisa mengubah partikel LDL dari kecil dan padat menjadi besar pada beberapa orang.

Penelitian ini juga telah menunjukkan bahwa makan satu hingga tiga telur per hari sangat aman bagi orang sehat.

NHS juga menambahkan konsumsi makanan mengandung lemak tak jenuh dan bukan lemak jenuh bisa membantu mengurangi kadar kolesterol.

Baca Juga: Virus Corona Bermutasi Jadi Lebih Menular, Ilmuwan: Kabar Baik

Adapun lemak tak jenuh meliputi ikah berminyak, kacang, biji, alpukat dan minyak sayur. Faktanya, makanan pokok mediterania telah terbukti mampu menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI