Suara.com - Setelah sekian lama dalam masa pembatasan sosial, banyak orang mulai merasa pegal dan ingin dipijat. Tapi tentu ada pertimbangan tersendiri ketika pergi ke tempat pijat di masa pandemi.
Banyak orang khawatir bahwa mereka akan tertulas virus yang seringkali mematikan ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, virus corona baru menyebar melalui kontak dekat (kurang dari enam kaki) langsung atau tidak langsung dengan tetesan yang terinfeksi.
Jadi, salah satu faktor risiko terbesar yang terkait dengan pijat adalah Anda berhubungan dekat dengan orang lain, dalam suasana yang padat.
Dilansir dari Times of India, saat dipijat, Anda secara langsung menghadapi terapis atau pemijat, sehingga meningkatkan risiko paparan.
Baca Juga: Viral Konser Berkonsep Social Distancing di Inggris, Begini Wujudnya!
Pada akhirnya, ini meningkatkan peluang Anda menghirup tetesan yang terinfeksi karena ada cukup bukti bahwa virus korona baru dapat menyebar melalui udara dalam lingkungan tertutup.
Kedua, barang-barang bersentuhan tinggi yang ada di ruang pijat juga bisa berfungsi sebagai pembawa penularan infeksi.
Mengingat bahwa Anda akan terpapar pada kontak kulit-ke-kulit, penting bagi Anda untuk mengikuti tindakan pencegahan tertentu untuk menjaga diri Anda tetap aman.
Langkah pertama adalah memastikan bahwa Anda tidak memiliki suhu tinggi dan tidak memiliki tanda-tanda Covid19. Kedua, penting untuk memeriksa apakah panti pijat (dan terapis pijat) mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan atau tidak.
Penting untuk dipahami bahwa tidak peduli berapa banyak tindakan pencegahan yang Anda lakukan, Anda tidak akan pernah benar-benar menurunkan risiko menjadi nol.
Baca Juga: Sekolah di Sumbawa Gunakan Handy Talkie untuk Belajar Jarak Jauh
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa apakah manfaat kesehatan dari pijat lebih besar daripada risikonya bagi Anda dan orang di sekitar Anda.