Suara.com - Awalnya, pandemi virus corona Covid-19 diduga berasal dari pasar basah Wuhan, China. Tapi, sekarang ahli menemukan virus corona Covid-19 sudah aja sejak 2012 dan 1.000 mil jauhnya dari pasar basah Wuhan.
Virus corona Covid-19 pertama ditemukan di dalam tambang China yang para pekerjanya terserang penyakit misterius, seperti pneumonia setelah terpapar kelelawar.
Ahli virologi, Jonathan Lathan dan ahli biologi molekuler, Allison Wilson dari Proyek Sumber Daya Biosains nirlaba di Ithaca, menemukan hal itu setelah menerjemahkan tesis master setebal 66 halaman dari dokter medis China.
Tesis tersebut berisi penelitian dokter medis yang merawat para penambang dan mengirim sampel jaringan mereka ke Wuhan Institut Virologi untuk pengujian.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Mahasiswa PMM UMM Bagikan Masker dan Hand Sanitizer
"Bukti yang diperoleh telah membuat kami mempertimbangkan kembali semua yang kami ketahui tentang asal mula pandemi virus corona Covid-19," kata Latham dan Wilson dalam situs web Independent Science News dikutip dari New York Post.
Latham juga mengatakan virus corona Covid-19 hampir lolos dari laboratorium Wuhan. Ia memberi pernyataan tentang virus corona itu kepada The Post.
Pada April 2012, enam penambang di tambang Mojiang, Provinsi Yunnan, China barat daya jatuh sakit setelah menghabiskan lebih dari 14 hari membuang kotoran kelelawar. Sedangkan 3 orang lainnya telah meninggal dunia.
Dokter Li Xu melalui tesisnya menjelaskan proses pasien mengalami demam tinggi, batuk kering, anggota badan sakit dan sakit kepala. Latham dan Wilson mengatakan gejala itu berkaitan dengan virus corona Covid-19.
Selain itu, kondisi para penambang ketika memerlukan ventilasi dan berbagai obat termasuk steroid, pengencer darah dan antibiotik yang mirip dengan kebutuhan perawatan pasien virus corona Covid-19 di seluruh dunia.
Baca Juga: 2 Nakes Kena Corona, Gubernur Kalbar Ancam Isolasi Warga Tak Pakai Masker
Setelah melakukan beberapa tes untuk hepatitis, demam berdarah dan HIV, dokter pun berkonsultasi dengan berbagai spesialis di seluruh China, termasuk ahli virologi Zhong Nashan, seorang pahlawan internasional yang menangani wabah SARS tahun 2003 dan ilmuwan terhebat di negara tersebut.