Studi lain mendeskripsikan tanggapan tersebut seperti: "Istilah 'badai sitokin' memunculkan gambaran jelas dari sistem kekebalan yang kacau dan respons peradangan yang tidak terkendali."
Dalam studi baru, para peneliti menemukan bahwa tikus yang mengalami badai sitokin memiliki peluang bertahan hidup 40 persen lebih besar saat diobati dengan elektroakupunktur. Selain itu, akupunktur bekerja dengan baik sebagai praktik pencegahan.
Tikus yang diobati dengan akupunktur sebelum mengembangkan badai sitokin mengalami tingkat peradangan yang lebih rendah dan tingkat kelangsungan hidup mereka meningkat dari 20 menjadi 80%.
Baca Juga: Setelah Rusia, China Berikan Paten Vaksin CanSino Masuki Uji Fase III