Tes Darah Ini Disebut Bisa Kenali Kasus Covid-19 yang Berisiko Mematikan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 18 Agustus 2020 | 07:10 WIB
Tes Darah Ini  Disebut Bisa Kenali Kasus Covid-19 yang Berisiko Mematikan
Ilustrasi tes darah untuk mendeteksi virus Corona baru, Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski kasus baru masih terus bermunculan, harapan untuk bisa menghentikan pandemi Covid-19 juga tidak kalah banyaknya. Terbaru, ada kabar yang menyebut bahwa tes darah sederhana dapat memprediksi pasien Covid-19 mana yang cenderung menjadi lebih buruk dan meninggal.

"Ketika kami pertama kali mulai merawat pasien Covid-19, kami mengamati mereka menjadi lebih baik atau lebih buruk, tetapi kami tidak tahu mengapa," kata peneliti Dr Juan Reyes.

Dia adalah asisten profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran dan Ilmu Kesehatan George Washington, di Washington, D.C. Demikian seperti dilansir dari Health 24. 

"Beberapa studi awal telah keluar dari China yang menunjukkan biomarker tertentu dikaitkan dengan hasil yang buruk. Ada keinginan untuk melihat apakah itu benar untuk pasien kami di sini di AS," kata Reyes dalam rilis berita sekolah.

Baca Juga: Soal Rencana Buka Kembali Sekolah, Menteri Nadiem Diminta Gunakan Hati

Proses pengambilan sampel darah melalui rapid test di kawasan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi tes darah.  [Suara.com/Alfian Winanto]

Untuk penelitian tersebut, Reyes dan koleganya mengevaluasi hampir 300 pasien dengan Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit George Washington antara 12 Maret dan 9 Mei 2020.

Dari jumlah tersebut, 200 memiliki semua biomarker yang sedang dipelajari, yaitu IL-6, D-dimer, CRP, LDH dan ferritin.

Tingkat yang lebih tinggi dari penanda ini terkait dengan peradangan dan gangguan pendarahan, dan peningkatan risiko dirawat di unit perawatan intensif, membutuhkan dukungan ventilator, dan kematian, para peneliti menemukan.

Penulis studi Dr Shant Ayanian berkata, "Kami berharap penanda biologis ini membantu dokter menentukan seberapa agresif mereka perlu merawat pasien, apakah pasien harus dipulangkan, dan bagaimana memantau pasien yang akan pulang, di antara keputusan klinis lainnya."

Ayanian adalah asisten profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran dan Ilmu Kesehatan George Washington.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Tembus 50.000, India Siaga

Saat ini, dokter mendasarkan risiko Covid-19 menjadi lebih buruk atau berakibat fatal pada usia dan kondisi medis yang mendasarinya. Tetapi tes darah sederhana ini dapat membantu dalam membuat keputusan klinis, kata para peneliti.

Laporan tersebut dipublikasikan secara online baru-baru ini di jurnal Future Medicine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI