Waduh, Teori Konspirasi dan Berita Palsu Bikin Covid-19 Makin Parah

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2020 | 18:20 WIB
Waduh, Teori Konspirasi dan Berita Palsu Bikin Covid-19 Makin Parah
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama pandemi virus Corona, bahaya yang mendasarinya terus berlanjut, yaitu penyebaran berita palsu, informasi yang salah, dan teori konspirasi.

Sebuah makalah baru, yang diterbitkan dalam The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, menyelidiki fenomena yang oleh para ahli sekarang disebut sebagai "infodemik".

Sederhananya istilah tadi merujuk pada informasi yang salah, berita palsu, rumor, dan teori konspirasi menyebabkan kerugian yang signifikan dan memengaruhi lebih dari kesehatan mental.

Informasi yang salah tentang apa yang disebut "pengobatan" dan tindakan pencegahan dapat menyebabkan cedera fisik dan bahkan kematian. Dalam penelitian baru ini, tim ahli penyakit menular memeriksa platform media sosial dan situs berita untuk memantau informasi yang salah tentang Covid-19.

Baca Juga: Harapan, Studi Melihat Kekebalan Abadi Muncul Usai Infeksi Covid-19 Ringan

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Krisis adalah lahan subur bagi teori konspirasi, yang bisa menyebarkan ketakutan dan ketidakpastian. Selama pandemi virus corona, laporan palsu dan video yang dimanipulasi telah membanjiri internet. Bahkan selebriti pun turut andil dalam penyebaran berita bohong.

Mereka menemukan lebih dari 2.300 laporan yang berisi pernyataan, rumor, teori konspirasi, dan misinformasi terkait Covid-19 yang berpotensi berbahaya.

Dalam makalah tersebut, penulis penelitian mengutip mitos populer bahwa mengonsumsi alkohol pekat akan "membunuh" virus.

Sebelumnya dalam pandemi, Health24 melaporkan beberapa informasi yang salah, seringkali dalam bentuk catatan suara, yang beredar di sekitar Afrika Selatan.

Di bagian lain dunia, informasi yang salah yang serupa akhirnya menyebabkan cedera dan kematian yang sebenarnya.

Baca Juga: Takut Kena Bully, Guru Bunuh Diri Usai Dinyatakan Positif Virus Corona

"Menyusul kesalahan informasi ini, sekitar 800 orang telah meninggal, sementara 5. 876 orang dirawat di rumah sakit dan 60 orang mengalami kebutaan total setelah minum metanol sebagai 'obat' untuk virus corona," para peneliti melaporkan. Ini terjadi di Iran, tetapi insiden serupa terjadi di Turki. dan India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI